Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2020, 12:27 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikan cupang adalah salah satu ikan tropis air tawar yang memiliki kepopuleran karena warnanya yang menarik dan cantik. Saat ini, ikan cupang menjadi salah satu hewan peliharaan yang digemari oleh banyak orang.

Tak jarang pencintanya rela membeli dengan harga yang cukup menguras kantong. Meskipun dikenal dengan ikan yang mudah untuk dirawat, namun pada kenyataannya banyak pemilik ikan cupang yang mendapati ikan dari negeri Timur ini mati.

Dilansir dari Pet Helpful, Kamis (24/12/20) ada lima alasan mengapa ikan cupang tiba-tiba mati.

Baca juga: Kenapa Ikan Cupang Mengeluarkan Gelembung?

1. Kondisi Air yang Buruk

Air kotor adalah salah satu cara tercepat penyebab ikan mati, bahkan air ini tidak harus terlihat kotor. Penyebabnya adalah bahan kimia dari kotoran ikan yang membusuk dan makanan yang tidak dimakan dapat mencemari akuarium dan membuat air ini beracun.

Ikan cupang memiliki reputasi bertahan hidup di lingkungan yang keras di mana sebagian besar ikan akan mati. Ini karena mereka adalah anabantidae.

Mereka telah mengembangkan kemampuan untuk menghirup udara dari atas air ketika air itu sendiri tercemar dan rendah oksigen.

Sayangnya, hal ini juga yang membuat orang berpikir bahwa memelihara cupang di dalam mangkuk dan tangki kecil tidak apa-apa.

Baca juga: 5 Ikan yang Dapat Hidup Berdampingan dengan Cupang, Apa Saja?

Tentu, dia akan bertahan untuk sementara, tetapi volume air yang kecil akan mencemari dengan sangat cepat, dan tidak lama kemudian ikan akan merasakan efek negatif dari kondisi air yang buruk.

Kemudian akan menyebabkan busuk irip dan penyakit lainnya, serta peningkatan stres yang dapat mempersingkat hidupnya.

2. Suhu Rendah

Beberapa orang tampaknya berpikir cupang itu seperti ikan mas, dan akan baik-baik saja dalam mangkuk atau akuarium yang tidak dihangatkan.

Namun yang harus diketahui adalah ikan cupang merupakan ikan tropis yang membutuhkan suhu air antara 75 dan 80 derajat celcius.

Air yang memiliki suhu dingin akan menyebabkan penyakit, dan kematian dini bagi ikan cupang. Meskipun tempat tinggal Anda memiliki suhu hangat namun di malam hari suhu akan lebih turun dan hal itu akan menyebabkan air akuarium mendingin dengan cepat.

Ilustrasi ikan cupang plakat.SHUTTERSTOCK/HAPPYMAY Ilustrasi ikan cupang plakat.

3. Makan Berlebihan

Semua ikan perlu makan makanan yang sehat, seperti pelet yang berkualitas. Namun seperti halnya manusia, jika terlalu banyak makan akan menyebabkan ikan pun terjangkit penyakit.

Selain itu, makanan yang tidak dimakan ikan cupang pun akan mencemari air dan menjadi racun bagi ikan.

Dianjurkan untuk memberikan makan ikan cupang sekali sehari, serta bersihkan kerikil dan lakukan penggantian air.

4. Ikan Lain di Dalam Akuarium Sama

Ikan cupang bisa memiliki teman seakuarium dalam situasi tertentu. Namun, Anda harus sangat berhati-hati memilihnya, karena jenis ikan tertentu dapat memicu agresi pada cupang, terutama anabantidae lain atau ikan dengan sirip yang mengalir, mereka mungkin salah mengira sebagai cupang jantan lainnya.

 

Meskipun cupang memiliki reputasi agresi dan perkelahian, mereka sebenarnya adalah ikan yang cukup kecil dan bergerak lambat.

Mereka dapat diserang dan diintimidasi oleh ikan yang lebih besar, dan ikan yang lebih kecil dapat menggigit siripnya. Sehingga memberikan teman seakuarium harus dipertimbangkan baik-baik.

5. Stres

Ikan cupang bisa mati karena kondisi air yang buruk, makan berlebihan, suhu air yang dingin, dan situasi kehidupan yang berbahaya.

Selain kerusakan fisik, stres bisa menjadi penyebab ikan cupang mati. Ada beberapa penyebab stres ikan cupang antara lain arus dari filter dapat mendorong ikan cupang berputar, atau ikan melihat bayangan dirinya di kaca akuarium dan menyebabkan terus menerus ingin bertarung sehingga ia mengalami stres.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com