
BANYU POS JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) berhasil memamerkan kinerja keuangan yang amat solid pada kuartal III-2025. Emiten yang bergerak di bidang distribusi alat kesehatan ini mencatat pertumbuhan yang signifikan, bahkan di tengah ketatnya persaingan industri.
Performa gemilang IRRA terefleksi dari pendapatan yang mencapai sekitar Rp1,01 triliun, melonjak tajam 73,5% secara tahunan (YoY). Tak hanya itu, laba bersih perusahaan juga meroket 122% YoY menjadi Rp44,6 miliar, menunjukkan efisiensi operasional yang patut diacungi jempol.
Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Utama, menyoroti capaian IRRA ini sebagai bukti fundamental perusahaan yang kuat, ditandai dengan perbaikan margin EBITDA dan efisiensi operasional yang substansial. “IRRA kini menjadi salah satu pemain dengan pertumbuhan tercepat di segmen distribusi alat kesehatan,” ungkap Ekky.
Jika dibandingkan dengan emiten sejenis, laju pertumbuhan IRRA secara signifikan melampaui para kompetitor. Ambil contoh Enseval Putera Megatrading (EPMT), yang hanya mencatatkan kenaikan pendapatan 5,4% YoY dan laba bersih 3,1% YoY. Sementara itu, Kalbe Farma (KLBF) dan Darya-Varia Laboratoria (DVLA) menunjukkan pertumbuhan stabil di kisaran 5-10% YoY.
Pemain baru seperti UBC Medical (LABS), Hetzer Medical (MEDS), Jayamas Medica (OMED), dan Multi Medika (MMIX) masih berada dalam fase awal ekspansi dengan margin yang belum stabil. Kontrasnya, IRRA telah membuktikan kemampuannya untuk berakselerasi di pasar.
Menurut Ekky, lonjakan kinerja PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Strategi ekspansi distribusi yang agresif dan efisien, peningkatan volume penjualan produk berulang (recurring), serta penguatan kerja sama dengan berbagai fasilitas kesehatan dan prinsipal global menjadi pendorong utama. “IRRA mampu meningkatkan skala usahanya tanpa harus menanggung kenaikan biaya yang berlebihan, sehingga profitabilitas perusahaan juga membaik secara signifikan,” jelasnya.
Melihat ke depan, prospek bisnis distribusi alat kesehatan bagi IRRA tetap sangat positif. Ekky menilai bahwa kebutuhan akan alat kesehatan di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah rumah sakit swasta, perluasan layanan BPJS, dan kesadaran kesehatan masyarakat yang kian tinggi. Dengan jaringan distribusi yang luas dan strategi digitalisasi logistik yang adaptif, IRRA dinilai memiliki peluang besar untuk mempertahankan pertumbuhan dua digit pada tahun 2026.
Dari sisi valuasi, saham IRRA masih tergolong menarik bagi investor. Dengan PER sekitar 16-17 kali dan PBV 1,3-1,4 kali, valuasi ini sejalan dengan kinerja fundamental perusahaan yang tumbuh pesat. Secara teknikal, saham IRRA berada dalam tren bullish yang kuat sejak Juni 2025, dengan level resistensi psikologis di sekitar 500.
“Secara keseluruhan, IRRA masih menjadi pilihan menarik bagi investor jangka menengah hingga panjang, khususnya bagi mereka yang mencari eksposur di sektor kesehatan yang menunjukkan pertumbuhan kuat dan efisiensi yang terus meningkat,” tutup Ekky.




