Saham MSCI Indonesia Melesat: Analis Ungkap Prospek Terkini!

Hikma Lia

BANYU POS JAKARTA. Rebalancing indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) edisi November 2025 menjadi angin segar bagi saham-saham emiten yang baru masuk ke dalam indeks global tersebut.

Sponsored

Seperti diketahui, perombakan indeks edisi November ini resmi berlaku pada 25 November. Pantauan pada perdagangan hari ini, Senin (24/11), menunjukkan mayoritas saham anggota baru indeks global tampak bergairah dan parkir di zona hijau.

Dalam evaluasi berkala kali ini, dua emiten kebanggaan Indonesia, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), berhasil menembus dan masuk ke dalam MSCI Global Standard Index.

Menakar Nasib BEI di Tengah Penyusunan RPP Demutualisasi Bursa

Sponsored

Performa saham BRMS hari ini cukup menggembirakan. Saham ini ditutup pada level Rp 1.025 per saham, melonjak 3,54% dibandingkan penutupan perdagangan Jumat (21/11). Secara year-to-date (YTD), saham BRMS telah mencatatkan kenaikan fantastis sebesar 196,24%.

Senada dengan BRMS, saham BREN juga menunjukkan tren positif. BREN mengakhiri perdagangan di level Rp 10.125 per saham, naik 2,79% dari posisi Jumat lalu. Secara akumulatif sejak awal tahun, saham BREN telah meningkat sebesar 9,16%.

Selain kedua emiten tersebut, beberapa nama lain juga menghiasi daftar anggota baru MSCI, namun pada kategori Small Cap Index. Mereka adalah PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

ENRG mencatatkan performa yang memukau dengan penutupan di level Rp 1.015 per saham, naik signifikan sebesar 9,14% dibandingkan hari Jumat. Bahkan, sejak awal tahun, ENRG telah melesat tinggi dengan apresiasi sebesar 341,30% YTD.

RAJA juga tak kalah menarik perhatian. Sahamnya naik 1,83% dari hari Jumat dan ditutup pada harga Rp 5.000 per saham. Secara keseluruhan, RAJA telah mencatatkan kenaikan sebesar 83,82% YTD.

Bumi Resources Minerals (BRMS) Raih Pinjaman US$ 625 Juta, Ini Rencana Penggunaannya

WIFI pun turut merasakan dampak positif dari rebalancing MSCI. Saham ini naik 3,32% dari hari Jumat dan ditutup di Rp 3.730 per saham. Kinerja WIFI sejak awal tahun sangat impresif, dengan kenaikan mencapai 809,76% YTD.

Namun, tidak semua saham bernasib mujur. DSNG justru mengalami penurunan tipis sebesar 1,47% pada hari ini, berada di level Rp 1.670 per saham. Meskipun demikian, secara YTD, DSNG masih mencatatkan kenaikan yang lumayan, yaitu 75,79%.

MSIN juga mengalami nasib serupa. Saham ini terkoreksi cukup dalam sebesar 7,63% ke level Rp 460 per saham pada hari ini. Akibatnya, saham MSIN tercatat terkoreksi 45,24% YTD.

Menanggapi fenomena ini, Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, menjelaskan bahwa masuknya suatu saham ke dalam indeks MSCI sangat bergantung pada average daily transaction value (nilai transaksi harian rata-rata) dan free float saham tersebut. Formula perhitungan pastinya dimiliki oleh MSCI.

Lebih lanjut, Angga menambahkan bahwa saham-saham yang masuk ke dalam indeks berpotensi mengalami inflow (arus dana masuk) pada hari terakhir sebelum efektif, seperti yang terjadi hari ini. Sebaliknya, saham yang keluar dari indeks berpotensi mengalami outflow (arus dana keluar).

Inflow dan outflow ini juga dapat terjadi beberapa minggu sebelum periode efektif rebalancing, yang biasa disebut sebagai front run,” jelasnya kepada Kontan, Senin (24/11/2025).

Sebagai penutup, Angga merekomendasikan investor untuk sementara waktu menahan (hold) semua saham yang baru menjadi konstituen MSCI.

Ringkasan

Rebalancing indeks MSCI edisi November 2025 membawa angin segar bagi saham-saham yang baru masuk ke indeks tersebut. Pada perdagangan hari ini, mayoritas saham anggota baru tampak bergairah, termasuk PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang masuk ke MSCI Global Standard Index. Beberapa emiten lain seperti PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) masuk dalam kategori Small Cap Index.

Menurut Angga Septianus dari Indo Premier Sekuritas, masuknya saham ke indeks MSCI bergantung pada nilai transaksi harian rata-rata dan free float saham. Saham yang masuk berpotensi mengalami inflow, sementara yang keluar berpotensi mengalami outflow. Angga merekomendasikan investor untuk menahan (hold) sementara waktu semua saham yang baru menjadi konstituen MSCI.

Sponsored

Also Read

Tags