Wall Street Berdarah! Data AS Bikin Investor Panik, Saham Microsoft Jatuh

Hikma Lia

NEW YORK, BANYU POS – Wall Street memulai perdagangan hari Rabu (3 Desember 2025) dengan nada lesu. Investor mencerna data terbaru yang menunjukkan adanya perlambatan di pasar tenaga kerja Amerika Serikat. Sentimen negatif juga dipicu oleh penurunan saham Microsoft setelah laporan yang menyebutkan adanya revisi target pertumbuhan penjualan untuk beberapa produk kecerdasan buatannya.

Sponsored

Pada bel pembukaan, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpangkas 102,8 poin atau 0,22% menjadi 47.371,62. Senada dengan DJIA, indeks S&P 500 juga mengalami penurunan sebesar 14,1 poin atau 0,21% ke level 6.815,29. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite mencatatkan penurunan yang lebih dalam, yakni sebesar 98,1 poin atau 0,42% ke posisi 23.315,58.

Perhatian investor tertuju pada Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang dirilis pada hari yang sama. Laporan tersebut secara mengejutkan menunjukkan penurunan jumlah lapangan kerja swasta di AS pada bulan November. Angka tersebut merosot sebesar 32.000 lapangan kerja, berbanding terbalik dengan ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters, yang memperkirakan adanya penambahan 10.000 lapangan kerja.

Menjelang rilis data ketenagakerjaan resmi untuk bulan Oktober dan November yang dijadwalkan setelah pertemuan The Fed minggu depan, pasar memberikan bobot yang lebih besar dari biasanya pada data sektor swasta sebagai indikator awal.

Sponsored

BEI Klarifikasi IPO RLCO Tetap Ditutup 4 Desember 2025, Jangan Keliru!

Menyusul rilis data ADP, ekspektasi para pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat The Fed mendatang meningkat menjadi 88,8%, naik dari sebelumnya 87% menurut FedWatch Tool CME.

Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth, berpendapat bahwa laporan penggajian swasta yang lemah ini sejalan dengan tren data ketenagakerjaan AS yang lebih luas. Ia juga menambahkan bahwa kombinasi antara meningkatnya probabilitas penurunan suku bunga oleh The Fed dan stabilnya aset-aset berisiko dapat memberikan sentimen positif bagi pasar.

Selain data ketenagakerjaan, pasar juga menantikan laporan produksi industri The Fed untuk bulan September dan survei ISM sektor jasa, dengan fokus utama pada komponen harga yang dibayar. Data-data ini akan dirilis pada Rabu malam, menjelang rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed.

Di sisi lain, berita mengenai pembatalan mendadak wawancara oleh pemerintahan Trump dengan para finalis untuk posisi ketua The Fed semakin memperkuat spekulasi bahwa Kevin Hassett, yang dikenal sebagai pendukung kebijakan suku bunga rendah, akan menggantikan Jerome Powell pada bulan Mei mendatang.

Para pelaku pasar terus mencermati prospek ini di tengah kondisi ekonomi yang masih diliputi ketidakpastian. Data manufaktur dan penjualan ritel selama musim liburan memberikan sinyal yang beragam, meskipun sejumlah pembuat kebijakan penting telah menunjukkan kecenderungan yang lebih dovish terhadap pemotongan suku bunga dalam beberapa hari terakhir.

Dalam perdagangan pra-pasar, saham Marvell Technology melonjak 10,7% setelah perusahaan produsen chip tersebut mengumumkan akuisisi startup semikonduktor Celestial AI senilai US$ 3,25 miliar dan memberikan proyeksi yang optimis untuk tahun fiskal berikutnya.

Rasio Penjatahan IPO Investor Ritel dan Non Ritel Sama, Partisipasi Kian Bergairah

Saham Microchip Technology juga mengalami kenaikan sebesar 3,2% setelah perusahaan tersebut menaikkan ekspektasi penjualan bersih dan laba per saham untuk kuartal ketiga, didorong oleh kuatnya permintaan.

American Eagle Outfitters turut mencuri perhatian dengan menaikkan proyeksi penjualan sebanding tahunannya, didorong oleh strategi pemasaran yang agresif untuk pakaian dan aksesorinya selama musim liburan. Hal ini mendorong saham perusahaan tersebut naik 13%.

Namun, sentimen negatif menimpa saham Macy’s, yang anjlok 6,7% setelah operator toko serba ada tersebut memberikan proyeksi yang lebih konservatif terkait belanja selama musim liburan.

Di sektor kripto, saham Strategy dan Bit Digital masing-masing menguat 2,6% dan 3,6%, sementara Bitcoin pulih 1,6% dan mencapai level tertinggi dalam dua minggu terakhir.

Sementara itu, saham CrowdStrike mengalami penurunan sebesar 1% setelah melaporkan hasil kuartalan dan memberikan proyeksi ke depan.

Ringkasan

Wall Street memulai perdagangan dengan lesu akibat data perlambatan pasar tenaga kerja AS dan penurunan saham Microsoft karena revisi target pertumbuhan penjualan AI. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite mengalami penurunan. Investor fokus pada data ketenagakerjaan ADP yang menunjukkan penurunan lapangan kerja swasta, meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Selain data ketenagakerjaan, pasar juga menantikan laporan produksi industri The Fed dan survei ISM sektor jasa. Saham Marvell Technology melonjak setelah akuisisi, sementara saham Microchip Technology naik karena ekspektasi penjualan yang meningkat. Namun, saham Macy’s anjlok akibat proyeksi belanja liburan yang konservatif.

Sponsored

Also Read

Tags