Pemerintah dan swasta sediakan jasa logistik gratis untuk bantuan ke Sumatera

Hikma Lia

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengumumkan kabar baik terkait penanganan bantuan bencana di sejumlah wilayah Sumatera. Pemerintah, berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan transportasi swasta, telah menyediakan layanan pengantaran logistik gratis untuk menyalurkan bantuan ke daerah terdampak di DI Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Saat ini, pemerintah tengah berupaya mengkoordinasikan agar layanan vital ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh semua pihak yang berkeinginan mengirimkan bantuan kemanusiaan.

Sponsored

Dudy merinci ketersediaan armada yang siap mendukung misi kemanusiaan ini. Sebanyak 21 helikopter, 21 pesawat terbang, 4 Kapal Pengawasan Laut dan Pelayaran, 2 Kapal Navigasi, dan 1 Kapal Kargo kini dapat diakses secara gratis untuk mendistribusikan bantuan ke daerah bencana di Sumatera. Menhub juga terus mendorong partisipasi aktif dari perusahaan logistik swasta lainnya untuk bergabung dalam program mulia ini. “Terakhir ada satu operator angkutan laut besar swasta yang menyediakan kapalnya untuk mengirimkan logistik bantuan ke kawasan tersebut dengan biaya gratis,” ujar Dudy di Jakarta Pusat, Jumat (5/12), menunjukkan komitmen sektor swasta yang semakin meningkat.

Meski demikian, Menhub Dudy tidak menampik tantangan besar yang dihadapi. Sebagian besar akses logistik darat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih sulit dijangkau. Oleh karena itu, jalur darat yang sudah dapat digunakan saat ini difokuskan sepenuhnya untuk melayani logistik bantuan menuju kawasan terdampak. Kondisi ini menuntut pendekatan multi-moda dalam distribusi bantuan.

Menyinggung infrastruktur transportasi, Dudy menjelaskan bahwa mayoritas kereta angkutan barang yang beroperasi di Pulau Sumatera, termasuk jalur penghubung Aceh dan Sumatera Utara, menghadapi kendala serius. Saat ini, operasional jalur logistik kereta baru bisa menjangkau hingga Sumatera Utara. Hal ini disebabkan akses darat menuju lokasi perbaikan jalur kereta di Aceh masih terputus total. “Pengoperasian kereta barang dan penumpang di Aceh kami hentikan total sementara karena kami belum bisa mengakses kawasan untuk melakukan perbaikan. Selain itu, waktu perbaikan yang dibutuhkan lumayan lama karena tingkat kerusakan yang lumayan parah,” tegasnya, menggambarkan parahnya kerusakan infrastruktur di lapangan.

Sponsored

Kendati demikian, kabar baik datang dari sektor udara dan laut. Dudy memastikan bahwa seluruh bandara di ketiga kawasan terdampak bencana tersebut masih beroperasi secara normal. Demikian pula dengan pelabuhan, yang meskipun sebagian masih dipenuhi sedimen lumpur, tetap dapat menjalankan fungsinya untuk mendukung aktivitas penanganan bencana. Ini menjadi titik terang bagi distribusi bantuan yang membutuhkan jalur cepat dan efisien.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya juga memberikan pembaruan mengenai akses darat. Ia melaporkan bahwa jalur darat dari Medan, Sumatera Utara menuju Aceh Tamiang kini telah terbuka. Namun, perjalanan pengiriman logistik melalui jalur yang ada saat ini masih memerlukan waktu tempuh sekitar tiga jam, menunjukkan bahwa upaya normalisasi masih terus berjalan.

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menambahkan bahwa sejumlah daerah yang sebelumnya terisolasi kini telah mulai menerima bantuan lewat udara. Ini berkat dukungan penuh dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI Angkatan Udara telah mengerahkan pesawat angkut seperti CN-295, A-2904, dan C-130J Super Hercules untuk menjatuhkan logistik. Selain jalur udara, distribusi bantuan juga masif disalurkan melalui jalur laut menggunakan kapal angkut TNI. Pratikno juga menyoroti peran berbagai instansi lain yang bahu-membahu mendirikan posko logistik, posko kesehatan, dan dapur lapangan di lokasi-lokasi strategis yang membutuhkan, memastikan bantuan tidak hanya terkirim tetapi juga terkelola dengan baik di titik akhir.

Sponsored

Also Read

Tags