
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa impresif dengan mencetak rekor penguatan pada perdagangan Senin (8/12/2025), melesat 0,9% ke level 8.710,7. Prestasi ini membuka peluang bagi IHSG untuk kembali menguat pada perdagangan Selasa (9/12/2025). Sepanjang hari Senin, IHSG bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi intraday baru di level 8.720. Sektor kesehatan menjadi pendorong utama penguatan, sementara sektor industrial menjadi satu-satunya yang tercatat melemah. Di tengah optimisme pasar saham, rupiah justru bergerak tipis melemah ke Rp 16.695 per dolar Amerika Serikat di pasar spot.
Prospek penguatan IHSG dinilai masih sangat menjanjikan berkat sinyal teknikal yang positif. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menyoroti indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Stochastic Relative Strength Index (RSI) yang bergerak positif. “MACD dan Stochastic RSI masih bergerak positif dan didukung kenaikan volume beli, sehingga momentum penguatan IHSG masih terjaga,” ujar Alrich kepada Kontan pada Senin (8/12/2025).
Dengan kondisi indikator MACD dan Stochastic RSI yang mengarah positif, diperkuat oleh kenaikan volume beli, minat akumulasi investor terhadap pasar saham terlihat masih kuat. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek pasar. Oleh karena itu, IHSG diperkirakan berpeluang menguat di kisaran 8.750 hingga 8.800 pada perdagangan Selasa. Untuk level acuan, resistance berada di 8.800, pivot di 8.700, dan support di 8.600.
Selain sentimen teknikal, pelaku pasar juga menyambut positif tren pemulihan konsumsi dalam negeri sebagai katalis pendorong. Data penjualan sepeda motor domestik misalnya, menunjukkan pertumbuhan 2,1% secara tahunan pada November 2025, setelah sebelumnya mencatat pertumbuhan 8,4% Year-on-Year (YoY) pada Oktober. Meskipun secara bulanan terjadi penurunan 11,3%, total penjualan dari Januari hingga November tetap menunjukkan peningkatan 0,4% secara tahunan dan telah mencapai 89%-93% dari target Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) tahun ini.
Alrich menilai pertumbuhan penjualan motor menjelang akhir tahun ini mencerminkan daya beli masyarakat yang mulai menguat. Fenomena ini didukung oleh kebijakan penurunan suku bunga dan berbagai stimulus pemerintah yang berdampak positif pada perekonomian rumah tangga. “Kenaikan penjualan kendaraan ini menunjukkan konsumsi rumah tangga mulai pulih secara bertahap,” tambahnya, mengindikasikan perbaikan fundamental ekonomi yang dapat menopang pasar saham.
Investor juga akan memantau ketat rilis sejumlah data ekonomi penting yang berpotensi mempengaruhi arah IHSG. Di tingkat domestik, perhatian akan tertuju pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November yang diperkirakan naik ke 122 dari 121,2 pada Oktober, serta data penjualan ritel Oktober yang diproyeksikan tumbuh 4% YoY. Dari kancah internasional, pasar juga menanti rilis data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTs) untuk September hingga Oktober dari Amerika Serikat, yang dapat memberikan gambaran mengenai kondisi pasar tenaga kerja global.
IHSG Cetak Rekor ke Level 8.710, Top Gainers LQ45 ADMR, GOTO dan DSSA, Senin (8/12)
Dengan mempertimbangkan berbagai sentimen positif, baik dari aspek teknikal maupun fundamental, serta data ekonomi yang akan dirilis, Alrich merekomendasikan sejumlah saham pilihan untuk perdagangan Selasa (9/12/2025). Saham-saham tersebut meliputi HRUM, INDY, BUMI, INKP, dan INCO. “Sejumlah saham komoditas dan bahan baku masih menarik di tengah tren penguatan harga dan prospek permintaan global,” imbuhnya, menegaskan potensi keuntungan dari sektor-sektor tersebut.
Saham Big Banks Menguat pada Penutupan Bursa Senin (8/12), BMRI Pimpin Kenaikan




