PIKIRAN RAKYAT – Investasi saham kini menjadi semakin populer di kalangan generasi muda sebagai cara cerdas membangun aset dan mencapai kebebasan finansial jangka panjang. Lebih dari sekadar potensi keuntungan yang tinggi, kemudahan akses melalui berbagai aplikasi investasi digital yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut mendorong tren ini.
Namun, berinvestasi saham bukan hanya sekadar mengikuti tren. Dibutuhkan pemahaman mendalam, perencanaan matang, dan strategi yang tepat agar investasi dapat berjalan aman dan menguntungkan.
Jika Anda masih merasa bingung dari mana harus memulai, berikut adalah 7 langkah dasar yang wajib diketahui oleh para pemula agar dapat memulai investasi saham dengan bijak dan aman.
1. Pahami Dasar-Dasar Saham dan Investasi
Langkah krusial sebelum terjun ke dunia saham adalah memahami seluk-beluknya, termasuk cara kerja saham, serta potensi imbal hasil (return) dan risiko yang menyertainya.
Beberapa hal penting yang perlu Anda pelajari:
* Perbedaan antara saham dan reksadana.
* Istilah-istilah dasar seperti lot, capital gain, dividen, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
* Risiko fluktuasi harga, likuiditas, hingga psikologi pasar yang dapat memengaruhi keputusan investasi.
Tips: Anda bisa memperdalam pengetahuan melalui buku, webinar, video YouTube, atau bahkan mengikuti kursus online gratis yang disediakan oleh BEI.
Panduan Menabung Emas untuk Pemula: Cara Aman Bangun Investasi Masa Depan
2. Buka Rekening Saham di Sekuritas Terdaftar OJK
Untuk memulai transaksi jual beli saham, Anda wajib membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) di perusahaan sekuritas. Pastikan Anda memilih sekuritas yang memenuhi kriteria berikut:
* Terdaftar dan diawasi oleh OJK.
* Menawarkan aplikasi yang mudah digunakan (user-friendly).
* Menyediakan program edukasi untuk investor pemula.
* Memiliki struktur biaya transaksi yang transparan.
Beberapa contoh sekuritas terpercaya di Indonesia antara lain: BCAS Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Ajaib Sekuritas, Bibit Sekuritas, dan Indo Premier Sekuritas.
3. Gunakan “Uang Dingin” untuk Berinvestasi
“Uang dingin” adalah dana yang tidak akan Anda gunakan dalam waktu dekat dan bukan merupakan bagian dari kebutuhan pokok atau dana darurat.
Mengapa ini penting?
* Mengurangi tekanan emosional ketika harga saham mengalami penurunan.
* Meminimalisir potensi kerugian finansial yang signifikan.
* Membantu menjaga stabilitas keuangan pribadi Anda.
Mulailah dengan berinvestasi menggunakan nominal kecil, lalu tingkatkan secara bertahap seiring dengan bertambahnya pemahaman Anda tentang pasar modal.
Pemula Wajib Tahu, Ini Dia 7 Tips Investasi di Pasar Saham
4. Buat Rencana Investasi yang Jelas
Hindari membeli saham hanya karena dorongan sesaat atau “kata orang”. Susunlah rencana investasi pribadi yang terstruktur, meliputi:
* Tujuan Investasi: Apakah Anda berinvestasi untuk tujuan jangka pendek atau jangka panjang?
* Strategi Investasi: Apakah Anda memilih strategi trading aktif atau investasi jangka panjang?
* Batas Risiko: Tetapkan batasan cut loss (misalnya 5-10%) untuk meminimalisir kerugian.
Manfaatkan aplikasi pencatatan portofolio untuk memantau kinerja saham Anda dan belajar dari pengalaman investasi yang telah Anda lakukan.
5. Pilih Saham dari Perusahaan Berkualitas
Bagi investor pemula, disarankan untuk memulai dengan saham-saham blue chip atau saham yang termasuk dalam indeks seperti:
* IDX30
* LQ45
* BUMN20
Saham-saham ini umumnya memiliki karakteristik:
* Likuiditas tinggi (mudah untuk dijual kembali).
* Fundamental perusahaan yang kuat (laba stabil dan manajemen profesional).
* Risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan saham lainnya.
Contoh: BBCA (Bank Central Asia), TLKM (Telkom Indonesia), BBRI (Bank Rakyat Indonesia), UNVR (Unilever Indonesia).
Siapa Bilang Beli Rumah di Usia Muda Itu Susah? Simak 6 Tips Investasi Ini agar Impianmu Terwujud
6. Pelajari Analisis Saham (Teknis dan Fundamental)
Analisis saham membantu Anda memilih saham secara objektif, berdasarkan data dan fakta, bukan hanya berdasarkan rumor atau spekulasi.
* Analisis Fundamental:
Fokus pada laporan keuangan perusahaan, rasio utang, laba bersih, dan kinerja perusahaan di masa lalu.
* Analisis Teknikal:
Menggunakan grafik harga dan berbagai indikator (RSI, MA, MACD) untuk membantu menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham.
Aplikasi seperti Stockbit, RTI Business, dan TradingView dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna dalam melakukan analisis saham.
7. Bersikap Realistis dan Sabar
Pasar saham dikenal dengan fluktuasinya yang tinggi, terutama dalam jangka pendek. Hindari memiliki ekspektasi yang berlebihan atau berharap mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Ingatlah:
Investasi saham bukanlah jalan pintas untuk menjadi kaya dengan cepat, melainkan sebuah alat investasi jangka panjang untuk membangun kekayaan secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, tetaplah bersabar, belajar dari setiap kesalahan, dan lakukan evaluasi portofolio secara rutin.
Investasi Cerdas Dimulai dari Edukasi
Berinvestasi saham di tahun 2025 dapat menjadi langkah awal yang cerdas untuk membangun masa depan finansial yang lebih baik — asalkan Anda melakukannya dengan pengetahuan yang cukup, perencanaan yang matang, dan sikap disiplin.
Checklist Memulai Investasi Saham untuk Pemula:
1. Pahami dasar-dasar investasi saham.
2. Pilih perusahaan sekuritas yang resmi dan terdaftar di OJK.
3. Gunakan “uang dingin” untuk berinvestasi.
4. Buatlah rencana investasi yang jelas dan terukur.
5. Pilih saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ45 atau IDX30.
6. Pelajari dasar-dasar analisis saham.
7. Bersikap realistis dan sabar dalam mencapai tujuan investasi Anda.
Konsistensi dan kesabaran adalah kunci utama dalam berinvestasi saham. Dan yang terpenting, jangan pernah berhenti belajar dan mengembangkan pengetahuan Anda tentang pasar modal.***(Wahyuni Sofyan_Universitas Diponegoro)
Ringkasan
Artikel ini membahas langkah-langkah penting bagi pemula yang ingin berinvestasi saham. Langkah-langkah tersebut meliputi pemahaman dasar saham, membuka rekening di sekuritas terpercaya yang terdaftar di OJK, menggunakan “uang dingin” untuk investasi, membuat rencana investasi yang jelas, memilih saham dari perusahaan berkualitas (seperti saham blue chip), mempelajari analisis saham (teknikal dan fundamental), dan bersikap realistis serta sabar.
Investasi saham dipandang sebagai cara cerdas membangun aset jangka panjang, namun membutuhkan pengetahuan dan perencanaan matang. Pemula disarankan untuk memulai dengan saham yang likuid dan memiliki fundamental kuat, serta menghindari ekspektasi keuntungan cepat. Konsistensi, kesabaran, dan edukasi berkelanjutan adalah kunci keberhasilan dalam investasi saham.