BFI Finance Buyback Saham Rp 500 Miliar: Peluang Investasi?

Hikma Lia

BANYU POS, Jakarta – Kabar baik bagi para pemegang saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)! Perusahaan pembiayaan ini mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp 500 miliar. Aksi korporasi ini diperkirakan tidak akan melebihi 3,3 persen dari total modal yang disetor perusahaan.

Manajemen BFI Finance menjelaskan bahwa periode buyback ini akan berlangsung selama tiga bulan, dimulai sejak 1 Agustus dan direncanakan selesai pada 31 Oktober 2025. “Namun, perseroan memiliki opsi untuk mengakhiri program ini lebih awal dari tanggal yang ditetapkan, tentu dengan tetap memperhatikan regulasi yang berlaku,” demikian pernyataan resmi manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip pada Sabtu, 2 Juli 2025.

Pelaksanaan buyback ini akan dilakukan melalui pasar reguler BEI, dengan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai perantara. Langkah ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi harga saham BFIN di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Kinerja positif BFI Finance pada semester I 2025 juga menjadi angin segar. Perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 762,2 miliar, meningkat 11,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Presiden Direktur BFI Finance, Sutadi, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini diraih di tengah tantangan berupa tekanan dan risiko penurunan kualitas pembiayaan yang dihadapi industri multifinance secara umum.

Sutadi menambahkan bahwa penurunan kualitas pembiayaan tersebut dipicu oleh melemahnya daya beli masyarakat akibat penurunan pendapatan. “Ketidakpastian ekonomi global dan dinamika pasar domestik sedikit banyak menguji ketahanan kami dalam menjaga stabilitas pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, kami terus bersikap proaktif dan adaptif dalam menghadapi perubahan pasar,” jelasnya melalui keterangan resmi pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Dari sisi pendapatan, BFIN berhasil meraup total pendapatan sebesar Rp 3,3 triliun pada paruh pertama tahun 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, perusahaan juga mencatatkan Return on Assets (ROA) sebesar 7,5 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 14,5 persen, yang mengindikasikan profitabilitas yang solid.

Meskipun rasio pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) mengalami kenaikan, BFI Finance mengklaim bahwa posisinya masih lebih baik dibandingkan rata-rata industri. Per 30 Juni 2025, NPF bruto BFIN berada di level 1,63 persen dan NPF neto di 0,30 persen. Perusahaan mengklaim angka ini jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri pembiayaan yang berada di level bruto 2,57 persen per Mei 2025, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, NPF coverage tercatat 2,4 kali dari nilai NPF bruto, dan gearing ratio berhasil dipertahankan rendah di angka 1,3 kali.

Pertumbuhan juga terlihat pada total aset BFI Finance, yang mencatatkan kenaikan sebesar 4,3 persen menjadi Rp 25,3 triliun. Seiring dengan pertumbuhan aset, piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 14,2 persen, mencapai Rp 25,6 triliun dibandingkan periode semester satu tahun sebelumnya.

Pilihan Editor: Siapa PT TMI yang Mengenalkan Mobil Listrik Nasional i2C

Ringkasan

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengumumkan rencana buyback saham senilai Rp 500 miliar yang akan dilaksanakan melalui pasar reguler BEI mulai 1 Agustus hingga 31 Oktober 2025, dengan PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai perantara. Langkah ini diharapkan memberikan sentimen positif bagi harga saham BFIN. Manajemen juga menyebutkan bahwa perusahaan berhak mengakhiri program lebih awal jika diperlukan.

Pada semester I 2025, BFI Finance mencatatkan laba bersih Rp 762,2 miliar, meningkat 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan juga mencatatkan total pendapatan Rp 3,3 triliun dan pertumbuhan aset menjadi Rp 25,3 triliun. Meskipun NPF mengalami kenaikan, BFI Finance mengklaim posisinya lebih baik dibandingkan rata-rata industri pembiayaan.

Also Read

Tags