PT PLN (Persero) berhasil mencatatkan kinerja positif di semester I 2025 dengan pertumbuhan penjualan listrik yang signifikan. Sepanjang periode Januari hingga Juni, penjualan listrik perusahaan mencapai 155,62 Terawatt hour (TWh), melonjak 4,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 149,11 TWh.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa pencapaian gemilang ini merupakan hasil sinergi dan dukungan kuat dari pemerintah serta kolaborasi lintas lembaga. Menurutnya, kerjasama yang solid ini menjadi fondasi utama dalam menjaga performa PLN di tengah gejolak ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik yang terus membayangi.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari pemerintah dan seluruh pihak terkait. Kolaborasi yang terjalin ini adalah bukti nyata bagaimana sinergi dapat menjaga stabilitas ekonomi, yang pada akhirnya tercermin dalam peningkatan konsumsi listrik masyarakat,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 Agustus 2025.
Tak hanya mencatatkan kenaikan penjualan listrik, PLN juga membukukan laba bersih sebesar Rp 6,64 triliun pada semester I 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, yaitu sebesar 32,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 5 triliun. Peningkatan laba ini sejalan dengan bertambahnya pendapatan perusahaan. Hingga akhir Juni 2025, pendapatan PLN tercatat sebesar Rp 281,89 triliun, naik 7,57 persen dibandingkan semester I 2024 yang mencapai Rp 262,06 triliun.
Dalam struktur penjualan listrik, sektor rumah tangga tetap menjadi kontributor utama. Konsumsi listrik dari sektor ini mencapai 67,14 TWh, atau setara dengan 43,14 persen dari total penjualan listrik nasional. Pertumbuhan konsumsi listrik di sektor rumah tangga juga cukup signifikan, yaitu sebesar 5,13 persen secara tahunan, atau naik 3,27 TWh dibandingkan periode sebelumnya.
Sektor industri pun tak ketinggalan menunjukkan performa positif. Pertumbuhan konsumsi listrik di sektor ini mencapai 2,66 persen, dengan total konsumsi mencapai 1.165 Gigawatt hour (GWh). Pendorong utama kenaikan ini adalah meningkatnya permintaan dari pelanggan industri menengah, khususnya yang bergerak di sektor-sektor penting seperti makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, serta karet dan plastik.
Lebih lanjut, Darmawan Prasodjo menyoroti keberhasilan transformasi besar-besaran yang telah dilakukan PLN sejak tahun 2020. Perubahan fundamental dalam pendekatan, dari yang sebelumnya birokratis menjadi lebih berorientasi pada pasar dan pelanggan, telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi dan daya saing perusahaan.
“Transformasi holistik yang kami jalankan menjadi fondasi penting dalam menciptakan efisiensi sistemik dan ketahanan bisnis. Pendekatan yang lebih business-like ini membuat PLN lebih adaptif terhadap dinamika global sekaligus menjamin pasokan energi yang andal dan kompetitif,” pungkasnya.
Pilihan Editor: Untung-Rugi Penghapusan TKDN dalam Produk Amerika
Ringkasan
PT PLN (Persero) mencatatkan pertumbuhan penjualan listrik sebesar 4,36% di semester I 2025, mencapai 155,62 TWh. Kinerja positif ini didukung oleh sinergi dengan pemerintah dan kolaborasi lintas lembaga, serta keberhasilan transformasi perusahaan yang berorientasi pada pasar dan pelanggan.
Selain peningkatan penjualan, PLN juga membukukan laba bersih sebesar Rp 6,64 triliun, naik 32,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor rumah tangga tetap menjadi kontributor utama penjualan listrik, diikuti oleh sektor industri yang juga menunjukkan pertumbuhan positif.