SBMA Cetak Laba Double Digit: Strategi Jitu di Balik Kenaikan!

Hikma Lia

BANYU POS – JAKARTA. Kabar baik datang dari sektor gas industri. PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) sukses mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan pada semester I-2025. Kenaikan ini didorong oleh performa pendapatan usaha yang solid sepanjang paruh pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, laba bersih SBMA melonjak 26,84% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 6,71 miliar. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana SBMA hanya membukukan laba bersih sebesar Rp 5,29 miliar.

Dari sisi pendapatan, SBMA berhasil mengumpulkan pendapatan usaha sebesar Rp 67,17 miliar. Capaian ini menunjukkan peningkatan sebesar 10,56% YoY dibandingkan dengan Rp 60,75 miliar yang diraih pada periode yang sama tahun lalu.

Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Genjot Ekspansi dan Diversifikasi Bisnis

Direktur Operasional Surya Biru Murni Acetylene, Julianto Setyoadji, menjelaskan bahwa pendapatan tersebut berasal dari dua kategori utama: pendapatan produk dan pendapatan jasa. Pada enam bulan pertama tahun ini, pendapatan produk menjadi kontributor utama dengan nilai Rp 65,39 miliar. Sementara itu, pendapatan dari jasa menyumbang Rp 1,77 miliar.

Lebih lanjut, Julianto mengungkapkan bahwa pertumbuhan kinerja ini didukung oleh optimalisasi aset dan kekuatan *market force* yang dimiliki perusahaan. Hal ini membuat pelanggan dari sektor pertambangan tetap setia memilih SBMA sebagai mitra.

“Eksistensi perusahaan yang kuat juga berdampak positif dengan adanya *customer* besar seperti PKT dan PT Badak yang telah meningkatkan permintaan varian produk Liquid,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/8/2025).

Begini Strategi Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Kejar Kinerja Positif di 2025

SBMA memiliki sejumlah nama besar sebagai pelanggan setia, di antaranya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Sanggar Sarana Baja, PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Pama Persada Nusantara, dan PT Kaltim Prima Coal.

Julianto menambahkan bahwa pendapatan jasa berasal dari jasa pengiriman barang di luar harga produk penjualan barang dagang dan pendapatan servis lainnya. Kontribusi ini turut mendorong pertumbuhan laba bersih SBMA secara keseluruhan.

Dari sisi neraca, total aset SBMA mencapai Rp 290,45 miliar per 31 Juni 2025. Sementara itu, total ekuitas tercatat sebesar Rp 234,61 miliar per 30 Juni 2025, meningkat 2,59% dibandingkan posisi Rp 289,97 miliar per 31 Desember 2024.

Ringkasan

PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 26,84% menjadi Rp 6,71 miliar pada semester I-2025. Peningkatan ini didorong oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp 67,17 miliar, naik 10,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontributor utama pendapatan berasal dari penjualan produk dengan nilai Rp 65,39 miliar.

Pertumbuhan kinerja SBMA didukung oleh optimalisasi aset dan kekuatan pasar, mempertahankan loyalitas pelanggan dari sektor pertambangan. Selain itu, pelanggan besar seperti PKT dan PT Badak meningkatkan permintaan produk Liquid. Total aset SBMA tercatat sebesar Rp 290,45 miliar per 30 Juni 2025.

Also Read

Tags