RAJA Tertekan Divestasi RATU? Ini Strategi Rukun Raharja di 2025

Hikma Lia

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 4,12% secara tahunan (YoY) pada semester I 2025, dari US$ 16,02 juta menjadi US$ 15,26 juta. Meski demikian, perusahaan energi ini tetap optimis dengan prospek bisnis ke depan.

Yuni Pattinasarani, Head of Corporate Secretary RAJA, menjelaskan bahwa penurunan laba ini terutama disebabkan oleh divestasi 10% saham pada anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang telah resmi melantai di bursa saham pada awal tahun ini. Divestasi ini menjadi faktor utama yang mempengaruhi performa laba bersih perusahaan.

Rekomendasi Saham RAJA di Tengah Koreksi Laba Bersih Semester I-2025

Di sisi lain, kabar baiknya, Rukun Raharja berhasil membukukan kenaikan pendapatan bersih sebesar 3,33% YoY, mencapai US$ 127,63 juta. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatatkan pendapatan sebesar US$ 123,51 juta. Peningkatan ini menunjukkan fundamental bisnis yang solid di tengah tantangan ekonomi.

Lebih lanjut, Yuni memaparkan bahwa peningkatan pendapatan ini didorong oleh kenaikan volume penjualan gas serta kontribusi signifikan dari operasional jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau. Selain itu, pendapatan dari bisnis operation and maintenance (O&M) di Ubadari, Papua Barat, juga memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan.

Guna terus memacu pertumbuhan kinerja, Rukun Raharja akan fokus mengembangkan sektor bisnis midstream dan downstream. Di sektor midstream, RAJA telah merencanakan akuisisi beberapa perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur minyak dan gas. Proses akuisisi ini telah memasuki tahap finalisasi dan diperkirakan akan rampung pada kuartal ketiga tahun ini. Langkah strategis ini diharapkan dapat memperkuat posisi RAJA di pasar.

“Untuk sektor downstream, proses due diligence sedang berlangsung. Kami berharap proses ini dapat selesai dan mencapai finalisasi pada akhir tahun 2025,” jelas Yuni kepada Kontan, Jumat (8/8/2025). Pengembangan sektor downstream ini menjadi kunci untuk diversifikasi bisnis dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Rukun Raharja (RAJA) Catat Pendapatan US$ 127,64 Juta di Semester I-2025

Sepanjang tahun ini, RAJA telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 70 juta. Hingga Juni 2025, capex yang telah terserap mencapai US$ 20 juta, atau sekitar 29% dari total alokasi. Investasi ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan kapasitas produksi.

Menurut Yuni, serapan capex ini diprioritaskan untuk proyek-proyek strategis, seperti pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan; pembangunan pipa BBM Tanjung Batu, Samarinda; dan pengembangan pipa di wilayah Jawa Barat. Investasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja operasional dan pendapatan perusahaan di masa depan.

“Dengan hasil yang stabil ini, perseroan optimis dapat mencapai target yang telah ditentukan pada akhir tahun 2025 dan berupaya untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” pungkasnya. Keyakinan ini didasarkan pada strategi bisnis yang solid dan komitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan pasar.

Ringkasan

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengalami penurunan laba bersih sebesar 4,12% YoY pada semester I 2025, menjadi US$ 15,26 juta. Penurunan ini disebabkan oleh divestasi 10% saham pada anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU). Meski demikian, pendapatan bersih RAJA meningkat 3,33% YoY menjadi US$ 127,63 juta, didorong oleh kenaikan volume penjualan gas dan kontribusi dari operasional jaringan pipa transmisi gas.

Untuk memacu pertumbuhan, RAJA akan fokus mengembangkan sektor bisnis midstream dengan mengakuisisi perusahaan infrastruktur migas yang diharapkan selesai pada kuartal ketiga 2025. Pengembangan sektor downstream juga menjadi fokus dengan proses due diligence yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025. RAJA telah mengalokasikan belanja modal US$ 70 juta, dengan US$ 20 juta telah terserap untuk proyek strategis seperti pembangunan kompresor dan pipa.

Also Read

Tags