IHSG Cetak Rekor? Prediksi & Rekomendasi Saham Jumat Ini!

Hikma Lia

BANYU POS JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan Kamis (14/8/2025). IHSG ditutup menguat 0,49% ke level 7.931, menandakan sentimen positif di pasar modal Indonesia.

Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, melihat bahwa tren kenaikan (uptrend) IHSG masih akan berlanjut, didukung oleh volume pembelian yang solid. Penguatan ini tak lepas dari apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta harapan besar investor terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Fed.

Senada dengan Herditya, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menambahkan bahwa IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 7.973 pada sesi perdagangan pertama. Sektor teknologi menjadi bintang dengan penguatan terbesar, mencapai 3,84%. Sementara itu, sektor infrastruktur mengalami koreksi terdalam, turun sebesar 0,44%.

Investor tampaknya masih sangat antusias menanggapi sinyalemen penurunan suku bunga The Fed, ditambah dengan keberhasilan IHSG menembus rekor ATH. “Namun, mulai terjadi aksi ambil untung jangka pendek menjelang long weekend,” jelas Alrich kepada Kontan.

Berpotensi Rekor Lagi

Secara teknikal, Alrich menjelaskan bahwa IHSG kembali dibuka dengan membentuk gap dan mencatatkan rekor tertinggi baru. Indikator MACD dan stochastic RSI masih mengindikasikan potensi kenaikan lebih lanjut (upside). Volume beli juga mengalami peningkatan, meskipun mulai terlihat indikasi adanya distribusi. Dengan demikian, Alrich memprediksi IHSG berpeluang menguji level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8/2025).

Muhammad Wafi, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), juga memproyeksikan potensi penguatan IHSG pada perdagangan Jumat, dengan kisaran support di 7.900 dan resistance di 7.950. Sentimen utama yang akan memengaruhi pergerakan IHSG adalah rilis data neraca perdagangan (trade balance) Indonesia. Selain itu, potensi kembalinya aliran dana asing juga menjadi faktor penopang.

Herditya memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya dengan level support di 7.880 dan resistance di 8.008. Fokus pelaku pasar akan tertuju pada rilis data produsen (producer price index/PPI) AS, serta momentum menjelang perayaan 80 tahun Republik Indonesia.

Sementara itu, Alrich menyoroti data ekonomi dari China, seperti data produksi industri bulan Juli 2025 yang diperkirakan melambat menjadi 5,9% secara tahunan (YoY) dari 6,8% YoY pada bulan Juni. Data retail sales dari Tiongkok bulan Juli juga diprediksi melambat menjadi 4,6% YoY dari 4,8% YoY di Juni, yang merupakan level terendah sejak Februari tahun ini.

Rekomendasi Saham

Alrich merekomendasikan investor untuk mencermati saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).

Herditya memberikan rekomendasi saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk dengan rentang support dan resistance Rp 2.950-3.020, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk Rp 1.900-1.950, dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) Rp 960-1.000 per saham.

Wafi merekomendasikan saham MYOR dengan rentang support dan resistance Rp 2.170-2.310, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk Rp 2.220-2.500, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 8.500-9.000 per saham.

Ringkasan

IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) pada Kamis, 14 Agustus 2025, ditutup menguat ke level 7.931. Analis memprediksi tren kenaikan akan berlanjut didukung sentimen positif seperti apresiasi rupiah dan harapan penurunan suku bunga The Fed. Sektor teknologi mencatat penguatan terbesar, sementara sektor infrastruktur mengalami koreksi. Investor diimbau untuk mewaspadai aksi ambil untung jangka pendek menjelang libur panjang.

Para analis memproyeksikan IHSG berpotensi menguji level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat, dengan fokus pada rilis data neraca perdagangan Indonesia dan data ekonomi China. Rekomendasi saham mencakup RAJA, WIFI, MYOR, HRTA, MAIN (dari Phintraco Sekuritas), ADRO, HRUM (dari MNC Sekuritas), dan MYOR, MDKA, GGRM (dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia).

Also Read

Tags