Buruan! Kuota Rumah Subsidi FLPP Buruh Naik Jadi 50 Ribu Unit

Hikma Lia

Menteri PUPR Tambah Kuota Rumah Subsidi FLPP untuk Pekerja Hingga 150 Persen!

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Menteri Maruarar Sirait mengumumkan kabar gembira bagi para pekerja dan buruh di Indonesia. Kuota rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang semula dialokasikan sebanyak 20 ribu unit, kini ditingkatkan secara signifikan menjadi 50 ribu unit. Peningkatan kuota ini diharapkan dapat membantu lebih banyak pekerja memiliki hunian yang layak dan terjangkau.

Keputusan penambahan kuota ini, menurut Maruarar Sirait, merupakan respons atas permintaan yang diajukan oleh Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Heru Pudyo Nugroho. Lebih lanjut, Menteri Maruarar Sirait juga berkoordinasi langsung dengan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. “Saya tanya sama Bapak Menteri (Ketenagakerjaan), Bapak Menteri mengajukan tambahan dari 20 ribu menjadi 50 ribu. Saya langsung setuju,” ungkap Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait, saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2025.

Sebelumnya, Maruarar Sirait dan Yassierli telah menandatangani nota kesepahaman terkait alokasi 20 ribu unit rumah subsidi FLPP. Data dari BP Tapera menunjukkan bahwa program ini sangat diminati, dengan realisasi mencapai 36.629 unit rumah subsidi hingga saat ini. Angka ini menjadi indikator kuat kebutuhan dan antusiasme pekerja terhadap program kepemilikan rumah subsidi.

“Artinya, program ini sangat diminati oleh tenaga kerja, pekerja,” tegas Maruarar Sirait, menggarisbawahi pentingnya program ini bagi kesejahteraan pekerja.

Senada dengan Menteri PUPR, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli juga mengamini tingginya minat buruh terhadap program rumah subsidi ini. Penambahan kuota menjadi 30 ribu unit merupakan langkah konkret untuk menjawab kebutuhan tersebut. “Ternyata antusiasme luar biasa. Kami sudah punya petanya juga tadi diperlihatkan di mana banyaknya. Tadi kami sudah menetapkan target yang baru, 50 ribu sampai akhir tahun 2025,” jelas Yassierli.

Yassierli menambahkan bahwa kesepakatan mengenai kuota rumah subsidi bagi buruh ini merupakan wujud kolaborasi yang erat antar kementerian dan seluruh ekosistem pendukungnya. Ia menekankan bahwa inisiatif ini adalah solusi nyata untuk membantu para buruh mewujudkan impian memiliki rumah. “Bagaimana kepedulian kita untuk memberikan solusi kepada para buruh dan pekerja, konteksnya di sini adalah Kementerian Ketenagakerjaan dengan program yang luar biasa dari beliau (Ara) untuk subsidi rumah. Terima kasih Pak Menteri Ara,” tutur Yassierli.

Komitmen pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau bagi pekerja juga ditegaskan melalui penandatanganan kesepahaman dukungan perumahan murah oleh Maruarar Sirait, Yassierli, serta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor PKP, Jakarta Pusat, pada Kamis, 10 April 2025.

Maruarar Sirait berharap kebijakan ini dapat memberikan semangat baru bagi buruh dan dunia usaha di Indonesia. “Negara hadir untuk buruh dan tenaga kerja hari ini. Perintah Presiden Prabowo bantu buruh untuk tahun ini minimal 20 ribu rumah subsidi,” pungkas Maruarar Sirait.

Ringkasan

Kementerian PUPR meningkatkan kuota rumah subsidi FLPP untuk pekerja dari 20 ribu menjadi 50 ribu unit. Keputusan ini diambil sebagai respons atas permintaan dari BP Tapera dan setelah berkoordinasi dengan Menteri Ketenagakerjaan, melihat antusiasme tinggi dari pekerja terhadap program ini.

Penambahan kuota ini diharapkan dapat membantu lebih banyak pekerja memiliki rumah yang layak dan terjangkau. Kesepakatan ini merupakan wujud kolaborasi antar kementerian dan merupakan solusi nyata untuk membantu buruh mewujudkan impian memiliki rumah, dengan target 50 ribu unit hingga akhir tahun 2025.

Also Read

Tags