IHSG Cetak Rekor 8.000! Naik 4,84% Seminggu, Investor Untung?

Hikma Lia

BANYU POS JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengakui keunggulan pasar pada penutupan perdagangan Jumat (15/8/2025), tergelincir ke zona merah. IHSG ditutup melemah tipis 0,41%, atau terpangkas 32,87 poin, dan berakhir di level 7.898,37.

Meskipun demikian, performa IHSG dalam sepekan terakhir patut diacungi jempol, melesat hingga 4,84%. Lonjakan signifikan ini tak lepas dari derasnya aliran dana yang masuk dari investor asing.

Data menunjukkan, pada perdagangan Jumat (15/8/2025), investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 1,31 triliun. Bahkan, dalam sepekan terakhir, total net buy investor asing mencapai angka fantastis, yaitu Rp 4,86 triliun.

Periode 11–15 Agustus 2025 menjadi saksi bisu keberhasilan IHSG mencetak rekor baru. Pada sesi intraday perdagangan Jumat (15/8/2025), IHSG sempat menyentuh level tertinggi terbarunya di 8.017,07.

IHSG Melemah 0,41% ke 7.898 pada Jumat (15/8/2025), INCO, BBTN, MAPA Top Losers LQ45

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, berpendapat bahwa lonjakan IHSG didorong oleh meningkatnya ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan suku bunga acuan The Fed pada September 2025.

“Pelaku pasar juga menaruh harapan pada pemangkasan suku bunga dari Bank Indonesia, yang menjadi sentimen positif tambahan,” jelas Indy saat dihubungi Kontan, Jumat (15/8/2025).

Head of Retail Research MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menambahkan bahwa penguatan IHSG juga dipicu oleh meredanya tensi perang dagang antara AS dan China, setelah kedua negara sepakat melakukan gencatan senjata selama 90 hari hingga November 2025.

Dari dalam negeri, lanjut Herditya, derasnya capital inflow ke pasar saham Indonesia setelah pengumuman rebalancing MSCI turut menjadi penopang. Dalam hal ini, saham DSSA dan CUAN berhasil masuk ke dalam MSCI Global Standard Index.

IHSG Terkoreksi Tipis di Sesi I Jumat (15/8), Masih Berpeluang Tutup di Level 8.000?

“Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid di level 5,12% dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memberikan sentimen positif bagi pasar,” imbuhnya.

Menatap pekan depan, Herditya memproyeksikan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi sehat setelah mengalami kenaikan signifikan selama sepekan terakhir. Ia memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang support 7.630 dan resistance 8.010.

“Penting untuk mewaspadai potensi aksi profit taking setelah IHSG menguat tajam selama sepekan dan mencapai level psikologis 8.000,” kata Herditya.

Senada dengan Herditya, Indy juga mengingatkan investor untuk berhati-hati terhadap potensi aksi ambil untung. Untuk pekan depan, Indy memproyeksikan IHSG akan bergerak di area 7.800.

Ringkasan

IHSG ditutup melemah tipis 0,41% pada perdagangan Jumat (15/8/2025) di level 7.898,37, meskipun sempat menyentuh rekor tertinggi 8.017,07. Namun, secara keseluruhan, IHSG mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 4,84% dalam sepekan terakhir, didorong oleh net buy investor asing sebesar Rp 4,86 triliun.

Kenaikan IHSG didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia, meredanya tensi perang dagang AS-China, serta capital inflow setelah pengumuman rebalancing MSCI. Para analis memproyeksikan IHSG berpotensi mengalami koreksi sehat pekan depan dan mengingatkan investor untuk mewaspadai aksi profit taking.

Also Read

Tags