Waspada! Harga Minyak WTI Terus Turun Hingga 2025: Cek Analisanya

Hikma Lia

BANYU POS JAKARTA. Harga minyak mentah dunia, khususnya jenis West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi acuan, menunjukkan tren penurunan selama sepekan terakhir. Kebijakan terbaru dari OPEC+ dan komentar dari mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, disebut-sebut menjadi faktor utama yang menekan harga minyak.

Berdasarkan data dari Trading Economics pada hari Selasa, 19 Agustus 2025, pukul 13.07 WIB, harga minyak WTI berada di level US$ 63,096 per barel. Angka ini menunjukkan penurunan harian sebesar 0,51%, serta penurunan mingguan sebesar 0,39%.

Menurut Wahyu Laksono, Founder Traderindo.com, penurunan harga minyak WTI ini merupakan kelanjutan dari tren yang sudah berlangsung. Kekhawatiran akan pasokan yang berlimpah dan permintaan global yang lesu menjadi pendorong utama sentimen negatif di pasar minyak.

Salah satu faktor kunci adalah kebijakan terbaru dari OPEC+ yang mengarah pada peningkatan produksi minyak secara global.

Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi Tipis, Investor Menimbang Prospek Gencatan Senjata Ukraina

“Khususnya pada pertemuan 3 Agustus 2025, terlihat adanya percepatan pengembalian pemotongan produksi sukarela,” jelas Wahyu kepada Kontan pada hari Senin, 18 Agustus 2025.

Delapan negara anggota OPEC+, yaitu Arab Saudi, Rusia, Irak, UEA, Kuwait, Kazakhstan, Aljazair, dan Oman, telah menyetujui peningkatan produksi minyak sebesar 548.000 barel per hari mulai Agustus 2025.

Wahyu menggarisbawahi bahwa langkah ini merupakan bagian dari rencana yang lebih besar untuk secara bertahap mengembalikan pemotongan sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari yang dimulai sejak April 2025.

Peningkatan pasokan minyak ini, di tengah kekhawatiran tentang lemahnya permintaan, menciptakan tekanan jual yang signifikan pada harga minyak.

Lebih lanjut, Wahyu memperkirakan bahwa prospek harga minyak global hingga akhir tahun 2025 cenderung *bearish*, atau setidaknya stabil, mengingat potensi kelebihan pasokan yang cukup besar.

Oleh karena itu, hingga akhir tahun, ia memprediksi harga minyak global akan berada di kisaran US$ 57 – US$ 65 per barel.

Ringkasan

Harga minyak WTI terus mengalami penurunan hingga Agustus 2025, dipengaruhi oleh kebijakan OPEC+ yang mengarah pada peningkatan produksi minyak global. Pertemuan OPEC+ pada 3 Agustus 2025 menyetujui peningkatan produksi dari delapan negara anggota sebesar 548.000 barel per hari, sebagai bagian dari rencana pengembalian pemotongan sukarela.

Kekhawatiran akan pasokan yang berlimpah di tengah permintaan global yang lesu menjadi pendorong utama sentimen negatif. Analis memperkirakan tren bearish atau stabil akan berlanjut hingga akhir tahun 2025, dengan prediksi harga minyak global berada di kisaran US$ 57 – US$ 65 per barel.

Also Read

Tags