KONTAN.CO.ID. Gelombang skeptisisme komunitas Bitcoin terhadap keterlibatan institusi keuangan diperkirakan masih akan terus berlanjut, sebuah sentimen yang mengakar kuat dalam etos aset kripto ini.
Pendapat ini dilontarkan oleh Preston Pysh, Co-Founder Bitcoin venture fund Ego Death Capital, dalam sebuah podcast yang dikutip dari Cointelegraph, Sabtu (23/8/2025). Pysh menekankan bahwa para pionir Bitcoin (BTC) tidak serta merta percaya pada adopsi oleh institusi, terutama ketika institusi mulai menerapkan praktik-praktik yang dianggap “keinstitusian” terhadap Bitcoin, seperti perdagangan derivatif yang saat ini berada di level US$116.452.
“Sebagian dari budaya yang membawa Bitcoin sampai ke titik ini adalah sikap kritis. Mereka melihat arah perkembangannya dan berani mengatakan: ‘Tidak, ini semua menuju arah yang salah’,” ungkap Pysh dalam wawancaranya bersama Natalie Brunell di Coin Stories Podcast. Ia menambahkan bahwa banyak pelaku Bitcoin kini bertanya-tanya apakah mereka sedang “tertipu”, layaknya skema-skema keuangan terdahulu, seiring dengan meningkatnya minat institusi terhadap aset digital ini.
Komunitas Khawatir Bitcoin Kehilangan Jati Diri
Pysh menyoroti bahwa komunitas yang membesarkan Bitcoin hingga mencapai valuasi lebih dari US$1 triliun pada dasarnya digerakkan oleh individu-individu yang memiliki keyakinan kuat. Mereka terbiasa dengan penyimpanan Bitcoin secara mandiri (self-custody) dan ketahanan dalam menghadapi koreksi harga jangka panjang.
“Orang-orang ini seringkali menjuluki diri mereka sendiri sebagai ‘Bitcoin psychopaths’ karena mereka tetap teguh memegang aset ini bahkan ketika harganya anjlok 70% hingga 80%,” jelas Pysh. Komentar ini muncul di tengah perdebatan hangat di kalangan komunitas kripto mengenai apakah keterlibatan institusi yang semakin besar menjauhkan Bitcoin dari tujuan awalnya sebagai aset alternatif terhadap sistem keuangan tradisional.
Sebelumnya, analis kripto Scott Melker, yang dikenal sebagai The Wolf of All Streets, berpendapat bahwa Bitcoin memang “luar biasa”, tetapi sebagian kini telah diambil alih oleh pihak-pihak yang justru menjadi alasan utama diciptakannya Bitcoin.
Berbeda pandangan, Ryan McMillin, Chief Investment Officer Merkle Tree Capital, menilai bahwa penjualan Bitcoin lama ke institusi baru justru menandakan bahwa Bitcoin semakin terintegrasi ke dalam sistem keuangan global.
Profesor Ekonomi Harvard Akui Kesalahan Prediksi, Bitcoin Justru Tembus US$100.000
Institusi Menggunakan Bitcoin dengan Cara yang Berbeda
Pysh menegaskan bahwa adopsi oleh institusi tidak bisa dihindari dan akan mengubah lanskap Bitcoin. Ia memperkirakan bahwa institusi akan memanfaatkan Bitcoin dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan individu.
“Ini adalah pil pahit yang harus ditelan oleh komunitas. Namun, pada akhirnya, sebagian besar budaya Bitcoin adalah tentang skeptisisme terhadap segala sesuatu dan selalu mempertanyakannya,” jelas Pysh.
Menurut laporan dari Coinbase dan EY-Parthenon pada 18 Maret 2025, sebanyak 83% investor institusional yang disurvei menyatakan rencana untuk meningkatkan alokasi investasi mereka ke aset kripto pada tahun ini, menandakan perubahan besar dalam cara pandang institusi terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya.
Ringkasan
Preston Pysh menyoroti skeptisisme komunitas Bitcoin terhadap keterlibatan institusi keuangan, karena khawatir institusi akan menerapkan praktik “keinstitusian” yang bertentangan dengan etos awal Bitcoin. Pysh menekankan bahwa komunitas awal Bitcoin adalah individu yang skeptis dan kritis terhadap sistem keuangan tradisional, dan mereka melihat potensi perubahan arah yang tidak diinginkan seiring meningkatnya adopsi institusional.
Pysh mengakui bahwa adopsi institusional adalah keniscayaan yang akan mengubah lanskap Bitcoin, meskipun komunitas merasa pahit menerimanya. Komunitas Bitcoin didorong oleh keyakinan yang kuat, penyimpanan mandiri, dan ketahanan terhadap fluktuasi harga yang ekstrem. Sementara itu, laporan dari Coinbase dan EY-Parthenon menunjukkan bahwa sebagian besar investor institusional berencana meningkatkan alokasi investasi mereka ke aset kripto.