Rupiah Anjlok! Demo Rusuh Picu Prediksi Melemah ke Rp 16.650

Hikma Lia

Rupiah Diprediksi Melemah Akibat Aksi Penjarahan, IHSG Juga Tertekan

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan mengalami tekanan, melemah hingga 150 poin pada Senin, 1 September 2025. Proyeksi ini didasarkan pada dampak negatif dari aksi penjarahan yang terjadi di sejumlah rumah pejabat negara.

“Dampaknya cukup signifikan terhadap mata uang rupiah. Ada potensi besar rupiah akan melemah antara 100 hingga 150 poin,” ungkap Ibrahim dalam pesan suara yang diterima Tempo pada hari Minggu, 31 Agustus 2025.

Dengan pelemahan tersebut, Ibrahim memprediksi nilai rupiah berpotensi menyentuh level Rp 16.600 hingga Rp 16.650 per dolar AS. “Rp 16.600 itu adalah angka minimal yang mungkin terjadi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ibrahim menekankan bahwa kondisi nilai tukar rupiah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal. Sentimen global yang mendorong penguatan dolar AS juga turut memberikan tekanan. “Pelemahan rupiah sebesar 100–150 poin adalah hal yang wajar dalam perdagangan di hari Senin, mengingat kondisi global saat ini,” imbuhnya.

Selain aksi penjarahan, Ibrahim juga menyoroti aksi massa yang melakukan pembakaran terhadap fasilitas publik, seperti kantor pemerintahan dan kepolisian. Contohnya, insiden di Sulawesi Selatan di mana massa membakar pos polisi lalu lintas di Jalan Sultan Alauddin dan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar di Jalan Andi Pangeran Pettarani, pada Jumat malam, 29 Agustus 2025.

Menurut Ibrahim, serangkaian kejadian ini memicu ketidakstabilan politik di Indonesia. Ia juga mewaspadai potensi demonstrasi susulan di awal September. “Kondisi perpolitikan di Indonesia yang terus memanas ini akan berdampak negatif terhadap perekonomian secara keseluruhan,” katanya.

Situasi yang tidak kondusif ini, lanjut Ibrahim, membuat pelaku pasar cenderung apatis. Selain rupiah, Ibrahim juga memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mengalami pelemahan pada awal pekan depan. Meskipun demikian, ia meyakini pelemahan IHSG tidak akan sampai memicu suspensi perdagangan.

Ibrahim memproyeksikan IHSG pada Senin, 1 September 2025, akan melemah maksimal 5 persen. “Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran bagi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan suspensi perdagangan,” pungkasnya.

Pilihan Editor: Pendek Proyek Jalan Tol Prabowo

Ringkasan

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, memprediksi rupiah akan melemah 100-150 poin terhadap dolar AS pada Senin, 1 September 2025, akibat aksi penjarahan dan pembakaran fasilitas publik. Pelemahan ini berpotensi membawa rupiah ke level Rp 16.600 – Rp 16.650 per dolar AS, dipengaruhi pula oleh sentimen global yang mendorong penguatan dolar.

Selain rupiah, Ibrahim juga memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melemah, namun ia meyakini pelemahan ini tidak akan sampai memicu suspensi perdagangan. Ketidakstabilan politik dan potensi demonstrasi susulan juga menjadi faktor yang memicu kehati-hatian pelaku pasar.

Also Read

Tags