IHSG Terjun Bebas! Sesi I Ambles, Cek Proyeksi Pasar Selanjutnya!

Hikma Lia

BANYU POS JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan di zona merah akibat sentimen politik dalam negeri yang belum stabil. Pada sesi pertama perdagangan hari ini (1 September 2025), IHSG ditutup melemah 0,76% ke level 7.770.

Tim riset Phintraco Sekuritas menjelaskan bahwa secara teknikal, terdapat pelebaran *negative slope* pada MACD, seiring dengan Stochastic RSI yang mengarah ke area *oversold*. Kondisi ini mengindikasikan potensi pergerakan IHSG.

“Kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 7.700-7.780 pada perdagangan sesi kedua,” demikian pernyataan riset tersebut, Senin (1/9/2025).

Hingga akhir sesi I, mayoritas sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan. Sektor transportasi memimpin penurunan dengan anjlok 1,69%, diikuti sektor keuangan yang melemah 1,57%, sektor siklikal turun 0,95%, dan sektor teknologi turun 0,88%. Sektor energi juga terkoreksi 0,78%, infrastruktur melemah 0,71%, dan non-siklikal turun 0,41%.

IHSG Turun 0,76% ke 7.770 di Sesi I Senin (1/9), Top Losers: KLBF, BRPT, AMRT

Di sisi lain, beberapa sektor berhasil mencatatkan penguatan. Sektor kesehatan memimpin dengan kenaikan 2,24%, diikuti sektor industri sebesar 1,21%, barang baku 0,67%, dan properti 0,19%.

Total volume transaksi bursa mencapai 241,41 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 14,67 triliun. Terpantau 158 saham mengalami kenaikan, 549 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Ekonom Panin Sekuritas, Felix Darmawan, berpendapat bahwa prospek IHSG masih akan tertekan karena investor cenderung mengambil sikap *wait and see* untuk menunggu kepastian. Ia menambahkan bahwa jika tensi politik semakin memanas, IHSG berisiko mengalami pelemahan lebih dalam.

Secara teknikal, Felix menyebut level *support* 7.500 sebagai titik psikologis IHSG, meskipun *support* teknikal jangka pendek berada di kisaran 7.600–7.650.

Ia memperkirakan bahwa jika tekanan jual semakin kuat, bukan tidak mungkin IHSG bisa menembus ke bawah level 7.500, terutama jika nilai tukar rupiah juga ikut tertekan.

Lantas, strategi apa yang sebaiknya diambil investor? Felix menyarankan agar investor tetap fokus pada saham-saham defensif. “Bisa simpan *cash* lebih banyak, manfaatkan pelemahan pasar untuk akumulasi bertahap di saham-saham fundamental kuat,” saran Felix kepada Kontan, Senin (1/9/2025).

IHSG Masih Melemah, Simak Rekomendasi Saham dari NH Korindo Sekuritas

Lebih lanjut, Felix merekomendasikan sektor *big banks* karena valuasi yang mulai terdiskon. Selain itu, sektor energi atau komoditas juga dinilai menarik karena berpotensi menjadi *safe haven* di tengah gejolak politik dan global yang meningkat.

“Properti juga bisa dilirik, tapi lebih selektif karena sensitif terhadap sentimen makro,” imbuhnya.

Berikut daftar saham yang menjadi *top gainers* pada sesi perdagangan I hari ini:

* PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) naik 30,86%
* PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) naik 25%
* PT Sona Topas Tourism Industry Rbk (SONA) naik 24,87%

Sementara itu, daftar saham yang menjadi *top losers* pada sesi perdagangan I hari ini adalah:

* PT Voksel Electric Tbk (VOKS) turun 10,83%
* PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) turun 7,83%
* PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) turun 7,21%

Ringkasan

Pada sesi pertama perdagangan 1 September 2025, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,76% dan mencapai level 7.770 akibat sentimen politik dalam negeri. Mayoritas sektor mengalami penurunan, dipimpin oleh sektor transportasi dan keuangan, sementara sektor kesehatan dan industri mencatatkan kenaikan. Tim riset memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 7.700-7.780 pada sesi kedua.

Ekonom menyarankan investor untuk bersikap *wait and see* dan fokus pada saham-saham defensif, terutama di sektor perbankan, energi, dan komoditas. Investor disarankan untuk menyimpan lebih banyak *cash* dan memanfaatkan pelemahan pasar untuk akumulasi bertahap pada saham-saham dengan fundamental kuat. Saham TMPO, PGUN dan SONA menjadi *top gainers* sementara VOKS, CASH dan AREA menjadi *top losers* pada sesi I.

Also Read

Tags