IHSG Bangkit! Kepercayaan Investor Pulihkan Pasar Saham dengan Cepat

Hikma Lia

BANYU POS, JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan sinyal positif dengan kembali menguat ke level 7.800-an dalam dua hari terakhir. Momentum ini terjadi setelah sebelumnya IHSG sempat mengalami tekanan yang cukup signifikan pada Senin (1/9), dipicu oleh demonstrasi yang sayangnya berujung pada kericuhan dan perusakan di beberapa wilayah pada pekan sebelumnya.

Ekonom sekaligus praktisi pasar modal, Hans Kwee, berpendapat bahwa penguatan IHSG ini tak terlepas dari sentimen positif yang datang dari membaiknya kondisi ekonomi global. Lebih lanjut, pemulihan yang relatif cepat ini mencerminkan kepercayaan investor yang tetap solid terhadap kinerja emiten di pasar saham Indonesia.

Hans Kwee juga menyoroti peran krusial regulator, terutama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam merespons dinamika pasar yang terjadi. OJK, bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), telah mengambil langkah-langkah antisipatif, termasuk penyesuaian aturan *trading halt* dan penyediaan mekanisme *buyback* saham tanpa perlu melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“Ini adalah upaya nyata untuk menjaga stabilitas dan ketenangan pasar,” ungkap Hans Kwee dalam keterangannya, Kamis (4/9). Ia mengapresiasi respons cepat dan tepat yang diambil regulator dalam menjaga stabilitas pasar modal Indonesia.

Menurutnya, fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih tergolong kuat. Pengawasan dan pengaturan yang dilakukan oleh OJK dinilai sangat baik, dan koordinasi yang erat dengan Kementerian Perekonomian turut memberikan rasa aman bagi para pelaku pasar.

Selain itu, Hans Kwee juga memberikan apresiasi terhadap peran pemerintah dan aparat keamanan dalam meredakan situasi yang sempat memanas. Pidato Presiden dan langkah sigap TNI dalam mengendalikan aksi massa dinilai efektif mengembalikan kepercayaan pasar dan memicu perbaikan kondisi.

Secara umum, Hans Kwee melihat ekonomi Indonesia masih berada dalam kondisi yang baik. Indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang kembali naik di atas angka 50 menjadi sinyal positif yang menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi.

Terkait sentimen global, perkembangan di Amerika Serikat (AS) juga turut memengaruhi pasar, termasuk intervensi Presiden AS Donald Trump terhadap The Fed dan keputusan pengadilan terkait tarif impor.

Meskipun Indonesia sempat menjadi sorotan akibat gejolak politik, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain seperti Thailand, Hans Kwee menegaskan bahwa investor asing masih melihat potensi besar di pasar saham Indonesia.

“Banyak investor yang meyakini bahwa saham-saham di *emerging market* memiliki peluang pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara maju. Dampak demonstrasi yang terjadi diperkirakan hanya bersifat sementara,” jelasnya.

Untuk proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke depan, Hans Kwee memperkirakan pergerakan indeks akan berada di kisaran 7.800 hingga 8.100. Ia menilai bahwa potensi penurunan sudah semakin terbatas, mengingat valuasi saham Indonesia yang relatif murah dan kondisi ekonomi yang mulai menunjukkan perbaikan.

Ke depan, Hans Kwee berharap agar penyampaian aspirasi masyarakat dapat dilakukan secara kondusif dan damai, sehingga stabilitas perekonomian nasional dapat terus terjaga.

Ringkasan

IHSG menunjukkan penguatan signifikan ke level 7.800-an setelah sempat tertekan akibat demonstrasi. Pemulihan ini didorong oleh sentimen positif dari membaiknya ekonomi global dan kepercayaan investor terhadap kinerja emiten Indonesia. Regulator seperti OJK dan BEI dinilai responsif dengan melakukan penyesuaian aturan trading halt dan mekanisme buyback saham.

Fundamental ekonomi Indonesia dinilai masih kuat dengan pengawasan OJK yang baik dan koordinasi dengan Kementerian Perekonomian. Apresiasi juga diberikan kepada pemerintah dan aparat keamanan dalam meredakan situasi politik yang sempat memanas. IHSG diproyeksikan bergerak di kisaran 7.800 hingga 8.100 dengan potensi penurunan yang terbatas.

Also Read

Tags