BANYU POS JAKARTA. Masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) Sukuk Ritel seri SR023 secara resmi ditutup pada Senin (15/9/2025) pukul 12.00 WIB, menandai berakhirnya kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen syariah yang diterbitkan oleh pemerintah ini.
Dua jam menjelang penutupan, performa penjualan Sukuk Ritel SR023 menunjukkan antusiasme yang signifikan. Berdasarkan data dari salah satu mitra distribusi, Bibit, hingga Senin (15/9/2025) pukul 10.00 WIB, SR023 dengan tenor 3 tahun telah mencapai 90,2% dari kuota nasional sebesar Rp 15 triliun, atau setara dengan Rp 13,53 triliun. Sementara itu, SR023 bertenor 5 tahun berhasil mencatatkan penjualan 91,3% dari kuota nasional Rp 5 triliun, atau senilai Rp 4,57 triliun.
Menariknya, meskipun secara porsi penjualan SR023 tenor 5 tahun lebih menarik minat masyarakat, dari segi nilai investasi, tenor 3 tahun justru lebih mendominasi pilihan investor. Periode penawaran Sukuk Ritel seri SR023 ini sendiri telah berlangsung sejak Jumat (22/8/2025) dan ditutup tepat pada hari ini, Senin (15/9/2025).
Hari Ini (15/9) Ditutup, Berikut Cara Investasi Sukuk Ritel SR023 Modal Rp 1 Juta
Dalam penawaran SBN ritel ini, pemerintah menetapkan tingkat kupon yang kompetitif. Untuk SR023 tenor tiga tahun, kupon yang ditawarkan adalah 5,80% per tahun, sedangkan untuk SR023 tenor lima tahun, kuponnya sedikit lebih tinggi yaitu 5,95% per tahun.
Di balik angka penjualan yang tinggi, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, Ramdhan Ario Maruto, mengemukakan pandangannya terkait dinamika penawaran. Menurutnya, tingkat kupon yang relatif rendah, yaitu 5,80% untuk tenor 3 tahun dan 5,95% untuk tenor 5 tahun, menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan penjualan SR023. Ia bahkan menegaskan bahwa kupon yang ditawarkan ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah produk SBN ritel diterbitkan, seperti yang disampaikannya kepada Kontan pada Minggu (14/9/2025).
Penjualan SR023 Masih Lesu Jelang Penutupan pada Senin (15/9)
Ramdhan lebih lanjut menjelaskan bahwa investor saat ini semakin selektif dalam memilih instrumen investasi. Akibatnya, tawaran kupon yang dianggap rendah dapat mengurangi minat beli masyarakat, terutama ketika ada alternatif investasi lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Meskipun demikian, ia tetap menegaskan bahwa SBN ritel secara keseluruhan memegang peranan krusial dalam memperdalam pasar keuangan domestik dan memfasilitasi penyerapan utang negara oleh publik.
“Bukan berarti instrumen Surat Berharga Negara ini menjadi tidak menarik,” ujar Ramdhan, “hanya saja masyarakat kini cenderung membandingkannya dengan berbagai pilihan investasi lain yang tersedia di pasar.” Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran investor akan diversifikasi portofolio semakin meningkat, mendorong mereka untuk mencari opsi yang paling sesuai dengan tujuan dan profil risiko masing-masing.
Ringkasan
Penawaran Sukuk Ritel SR023 resmi ditutup pada 15 September 2025 pukul 12.00 WIB. Hingga pukul 10.00 WIB, penjualan SR023 tenor 3 tahun mencapai 90,2% dari target Rp 15 triliun, sementara tenor 5 tahun mencapai 91,3% dari target Rp 5 triliun. Meskipun penjualan tenor 5 tahun lebih tinggi secara persentase, nilai investasi tenor 3 tahun lebih dominan.
SR023 menawarkan kupon 5,80% untuk tenor 3 tahun dan 5,95% untuk tenor 5 tahun, yang merupakan kupon terendah sepanjang sejarah SBN ritel. Tingkat kupon yang rendah dan meningkatnya selektivitas investor dalam memilih instrumen investasi berpengaruh terhadap penjualan. Meskipun demikian, SBN ritel tetap penting dalam memperdalam pasar keuangan domestik dan penyerapan utang negara.