PT United Tractors Tbk (UNTR) secara resmi mengumumkan progres terkini terkait rencana akuisisi tambang emas Doup yang dimiliki oleh anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). Langkah strategis ini menandai ekspansi signifikan UNTR di sektor pertambangan mineral, khususnya emas.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), UNTR, melalui entitas anak usahanya, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN), telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJB Bersyarat) pada tanggal 12 September 2025. Perjanjian ini melibatkan PT J Resources Nusantara (JRN) untuk pembelian 99,99996% saham PT Arafura Surya Alam (ASA), yang merupakan aset utama JRN. Lebih lanjut, PT Energia Prima Nusantara (EPN), anak perusahaan terkendali UNTR lainnya, juga meneken PJB Bersyarat dengan Jimmy Budiarto untuk mengakuisisi 0,00004% saham ASA serta 0,2% saham PT Mulia Bumi Persada (MBP), yang keduanya juga dimiliki oleh Jimmy.
Total nilai perusahaan (enterprise value) dalam transaksi akuisisi tambang emas Doup ini diperkirakan mencapai US$540 juta. Angka ini mencakup nilai pembelian saham dan nilai utang pemegang saham dari JRN kepada ASA. Selain itu, nilai bersih atas pembelian saham nantinya akan disesuaikan kembali berdasarkan pos neraca tertentu dari ASA pada tanggal penyelesaian perjanjian.
Sebagai informasi krusial, PT Arafura Surya Alam (ASA) adalah entitas yang mengelola tambang emas Doup, sebuah konsesi vital yang terletak di wilayah Sulawesi Utara. Jimmy Budiarto sendiri dikenal sebagai Komisaris Utama PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) sekaligus pihak pengendali utama emiten tersebut.
Pasca penandatanganan perjanjian, seluruh pihak terlibat, yaitu DTN, EPN, JRN, dan Jimmy, berkomitmen untuk secara sungguh-sungguh memenuhi berbagai persyaratan pendahuluan (conditions precedents) yang telah disepakati. Proses ini memiliki tenggat waktu paling lambat pada 23 Desember 2025, atau dapat disesuaikan pada tanggal lain yang disepakati bersama oleh semua pihak.
Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis, menegaskan bahwa perseroan memiliki kesiapan dana yang memadai untuk merealisasikan agenda akuisisi Tambang Emas Doup. “Akuisisi ini akan menggunakan sumber dana internal,” jelas Sara pada Senin (15/9/2025), memberikan kepastian finansial bagi proyek ini. Komitmen ini didukung oleh posisi kas dan setara kas UNTR yang mencapai Rp25,36 triliun pada akhir semester I-2025.
Setelah akuisisi ini tuntas, Sara menambahkan bahwa UNTR akan segera mempersiapkan proyek Tambang Emas Doup untuk memulai tahap produksi. Harapannya, tambang emas baru ini akan memberikan kontribusi signifikan, memperkuat posisi United Tractors dalam segmen pertambangan emas dan diversifikasi portofolio usahanya.
Mengutip situs resmi PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), proyek Tambang Emas Doup saat ini masih dalam tahap konstruksi, dengan total luas area mencapai 4.000 hektare. Saat ini, United Tractors telah aktif dalam operasi tambang emas melalui dua anak perusahaannya yang telah mapan: PT Agincourt Resources dan PT Sumbawa Juturaya. Agincourt Resources, yang mengelola tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, berhasil membukukan penjualan setara emas sebanyak 119.000 ons troi pada semester I-2025, menunjukkan kenaikan impresif 8% secara year on year (yoy). Sementara itu, PT Sumbawa Juturaya, yang mengelola tambang emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mencatat penjualan setara emas sebanyak 6.000 ons troi pada periode yang sama. Dengan demikian, penambahan Doup diharapkan akan semakin mengkonsolidasi dominasi UNTR di pasar emas.
Ringkasan
United Tractors (UNTR) melalui anak usahanya akan mengakuisisi tambang emas Doup di Sulawesi Utara dari PT J Resources Nusantara (JRN) dengan nilai transaksi sekitar US$540 juta. Akuisisi ini dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat pada 12 September 2025 dan akan menggunakan dana internal UNTR yang mencapai Rp25,36 triliun (per semester I-2025). Proses akuisisi ditargetkan selesai paling lambat 23 Desember 2025.
Setelah akuisisi selesai, UNTR berencana segera memulai tahap produksi di tambang emas Doup seluas 4.000 hektare. Akuisisi ini merupakan strategi ekspansi UNTR di sektor pertambangan emas dan akan memperkuat posisi perusahaan di pasar, mengingat UNTR telah memiliki dua tambang emas lain yang beroperasi, yaitu Martabe dan Sumbawa.