BANYU POS – JAKARTA — Emiten kelapa sawit terkemuka, PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA), mengumumkan rencana ambisius untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Alokasi dana yang disiapkan mencapai maksimal Rp90 miliar, yang setara dengan sekitar 4,4% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.
Corporate Secretary CSRA, Iqbal Prastowo, menjelaskan bahwa aksi strategis buyback ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu paling lama tiga bulan. Periode pelaksanaannya dijadwalkan mulai 16 September 2025 hingga 15 Desember 2025. Pembelian kembali saham dapat dilakukan secara bertahap maupun sekaligus, baik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun di luar bursa. Khusus untuk transaksi yang dilakukan melalui BEI, prosesnya akan difasilitasi oleh PT Trust Sekuritas, tambah Iqbal dalam keterbukaan informasi pada Senin (15/9/2025).
Pelaksanaan buyback saham ini merupakan langkah proaktif perseroan untuk berbagai tujuan strategis. Pertama, CSRA berupaya mendukung stabilitas pasar modal sekaligus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan kinerja saham perseroan secara keseluruhan. Kedua, aksi ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan modal, sehingga mampu mencapai struktur permodalan yang lebih efisien dan optimal.
Lebih lanjut, Iqbal memaparkan bahwa langkah buyback juga diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental perseroan yang solid. Dengan demikian, perseroan berkomitmen untuk mempertahankan kepercayaan para pemangku kepentingan dalam mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.
Adapun sumber dana yang akan digunakan untuk aksi buyback ini berasal sepenuhnya dari kas internal perseroan. Iqbal menegaskan bahwa dana tersebut bukan berasal dari hasil penawaran umum, pinjaman, maupun utang dalam bentuk apa pun. Hal ini menunjukkan kekuatan finansial Cisadane Sawit Raya.
Perseroan optimis bahwa pelaksanaan buyback tidak akan memberikan dampak material signifikan terhadap kegiatan usaha maupun pertumbuhan perseroan. “Perseroan pada saat ini memiliki modal dan cash flow yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh kegiatan usaha, pengembangan usaha, kegiatan operasional, serta pelaksanaan buyback,” pungkas Iqbal, meyakinkan bahwa kondisi keuangan CSRA tetap kokoh.
Di tengah pengumuman strategis ini, pergerakan saham CSRA di lantai bursa terpantau melemah tipis 1,81% atau 15 poin ke level Rp815 per lembar pada perdagangan hari ini, Senin (15/9/2025) hingga pukul 11.19 WIB. Kendati demikian, sepanjang tahun berjalan 2025, saham CSRA masih mencatatkan penguatan yang impresif sebesar 11,64%, menunjukkan kepercayaan investor jangka panjang terhadap fundamental perusahaan.
Kinerja keuangan CSRA pada semester I/2025 memang menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif. Perseroan berhasil mencetak peningkatan pendapatan dan laba bersih yang signifikan. Laba bersih melesat 113,18% menjadi Rp142,05 miliar hingga akhir Juni 2025, jauh melampaui Rp66,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan CSRA juga melonjak drastis menjadi Rp745 miliar, tumbuh 71,72% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp433,8 miliar. Peningkatan kinerja keuangan ini terutama didorong oleh lonjakan produksi yang signifikan serta harga jual rata-rata produk yang lebih tinggi. Sejalan dengan itu, laba kotor CSRA juga meningkat 52,7% menjadi Rp292,8 miliar dari Rp191,7 miliar pada semester I/2024.
Dari sisi operasional, performa CSRA juga sangat memuaskan. Produksi Tandan Buah Segar (TBS) meningkat menjadi 148.767 ton dari sebelumnya 138.831 ton. Senada, produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) juga naik substansial menjadi 38.217 ton dari sebelumnya 25.213 ton. Angka-angka ini menegaskan efisiensi dan peningkatan kapasitas produksi Cisadane Sawit Raya Tbk. yang menjadi penopang utama pertumbuhan pendapatan dan laba.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.