Sponsored

IHSG Hari Ini: Data M2, IPO EMAS Pengaruhi Pergerakan Saham?

Hikma Lia

JAKARTA, BANYU POS – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus rela menutup perdagangan di zona merah. Setelah sempat menunjukkan performa menjanjikan di awal sesi, IHSG pada penutupan Senin (22/9/2025) terkoreksi tipis 0,14% dan berakhir di level 8.040,03.

Sponsored

Herditya Wicaksana, Head of Research Retail MNC Sekuritas, mengamati bahwa pelemahan IHSG kali ini diiringi dengan tekanan jual yang cukup signifikan. Dalam analisisnya, Wicaksana menjelaskan bahwa dalam skenario yang paling optimis, pergerakan IHSG saat ini masih merupakan bagian dari wave [iii] dari wave 5.

“Dengan demikian, IHSG masih berpeluang untuk menguat menuju rentang 8.098–8.155. Akan tetapi, dalam skenario terburuk, IHSG berpotensi mengalami koreksi yang cukup dalam hingga mencapai level 7.383-7.534,” demikian tulisnya dalam riset yang dirilis pada hari Senin (22/9).

Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini dari Mirae Sekuritas (17/9)

Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, berpendapat bahwa secara teknikal, IHSG sebenarnya masih menunjukkan tren penguatan. Ia memproyeksikan bahwa IHSG akan menguji level support di 7.983 dan resistance di 8.0.

Nafan menambahkan, kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dan The Fed seharusnya menjadi katalis positif bagi perekonomian Indonesia serta memberikan sentimen positif bagi pasar saham.

“Namun, saat ini, pelaku pasar tengah menantikan rilis data M2 Money Supply per Agustus 2025. Data ini penting sebagai salah satu indikator untuk mengukur stabilitas ekonomi nasional,” jelasnya kepada Kontan, Senin (22/9).

Masa Penawaran Umum IPO EMAS Berakhir Hari Ini, Masuk Tahap Penjatahan

Lebih lanjut, Nafan menyoroti bahwa penguatan harga emas global berpotensi memberikan sentimen positif bagi emiten yang bergerak di sektor pertambangan emas. Apalagi, Goldman Sachs memproyeksikan harga emas dapat melonjak hingga mencapai US$ 5.000 per ons troi.

Proyeksi ambisius tersebut didasarkan pada kondisi ketidakpastian global yang masih terus berlanjut, termasuk ketidakstabilan politik di Amerika Serikat (AS) serta dinamika geopolitik lainnya.

“Kondisi ini akan menguntungkan emiten emas seperti ANTM, ARCI, BRMS, HRTA, MDKA, PSAB, UNTR, serta tentunya EMAS,” ujar Nafan.

Mau Tahu Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham dari Kiwoom Sekuritas? Cek di Sini

Sebagai informasi tambahan, anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yaitu PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), dijadwalkan untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 September 2025.

Ringkasan

IHSG ditutup melemah tipis 0,14% di level 8.040,03 pada Senin, 22 September 2025. Analis MNC Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi menguat ke 8.098-8.155 atau terkoreksi hingga 7.383-7.534, sementara Mirae Asset Sekuritas melihat tren penguatan dengan support di 7.983 dan resistance di 8.0.

Pasar menantikan rilis data M2 Money Supply Agustus 2025. Penguatan harga emas global diproyeksikan positif bagi emiten pertambangan emas seperti ANTM, ARCI, BRMS, dan EMAS, terutama karena ketidakpastian global. IPO EMAS juga menjadi perhatian, dengan pencatatan saham dijadwalkan pada 23 September 2025.

Sponsored

Also Read

Tags