
BANYU POS – JAKARTA. PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), emiten terkemuka di industri perdagangan buah impor, mengumumkan rencana strategis untuk melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2. Langkah ini diharapkan dapat membuka gerbang investasi yang lebih luas bagi para calon investor di pasar modal.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah saham BUAH pasca-stock split akan meningkat menjadi 2 miliar lembar saham. Perubahan ini juga diikuti dengan penyesuaian nilai nominal, dari sebelumnya Rp 50 per saham menjadi Rp 25 per saham. Perluasan jumlah saham dari 1 miliar lembar sebelumnya ini menunjukkan komitmen BUAH untuk meningkatkan aksesibilitas pasar.
Direktur Utama Segar Kumala Indonesia, Renny Lauren, secara lugas menjelaskan bahwa tujuan utama dari pemecahan saham ini adalah untuk mendorong peningkatan likuiditas perdagangan saham BUAH. “Dengan harga per lembar saham yang lebih terjangkau, kami berharap dapat menarik minat lebih banyak investor untuk berinvestasi pada saham BUAH,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/9/2025). Penyesuaian ini dipandang krusial untuk menjadikan saham BUAH lebih menarik dan mudah dijangkau oleh beragam kalangan investor.
Segar Kumala (BUAH) Berencana Stock Split Saham dengan Rasio 1:2
Pelaksanaan stock split ini direncanakan berlangsung pada semester II-2025, menyusul persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Manajemen perseroan menyatakan keyakinan yang kuat bahwa pertumbuhan bisnis BUAH di masa mendatang akan selaras dengan apresiasi harga saham BUAH, mencerminkan prospek positif perusahaan.
Kinerja Segar Kumala Indonesia (BUAH) Tahun 2025 Ditopang Perluasan Penetrasi Pasar
Performa keuangan BUAH menunjukkan tren yang sangat positif. Per Juni 2025, perseroan berhasil mencatatkan pendapatan fantastis sebesar Rp 1,43 triliun. Angka ini merepresentasikan lonjakan signifikan hingga 55,70% secara tahunan (Year on Year/YoY), dibandingkan dengan pendapatan Rp 922,58 miliar pada periode yang sama di Juni 2024. Peningkatan ini menjadi bukti ketangguhan operasional perusahaan.
Mayoritas kontribusi terhadap kinerja gemilang ini berasal dari segmen penjualan buah-buahan, yang menyumbang Rp 1,41 triliun. Selain itu, BUAH juga berhasil diversifikasi pendapatan melalui penjualan ayam beku sebesar Rp 31,68 miliar. Renny Lauren menambahkan, “Di tengah berbagai tantangan terhadap daya beli masyarakat, kami tetap sangat optimistis dapat mencapai target kinerja tahun 2025, didukung oleh strategi inovatif yang terus diterapkan manajemen untuk mengoptimalkan laba.” Komitmen ini menegaskan visi perusahaan untuk terus tumbuh berkelanjutan.




