Sponsored

Strategi BI Dongkrak Ekonomi Sumsel 2024: Target 4,8-5,6%

Hikma Lia

PALEMBANG, BANYU POS – Ekonomi Sumatra Selatan menunjukkan tren positif yang menggembirakan. Diperkirakan hingga akhir tahun 2025, pertumbuhan ekonomi provinsi ini akan berada di kisaran 4,8% hingga 5,6% secara tahunan (year on year/YoY). Optimisme ini didasarkan pada kinerja yang terus meningkat sejak awal tahun.

Sponsored

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Selatan, Bambang Pramono, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sumsel pada triwulan I dan II tahun 2025 mencapai angka yang solid, yaitu masing-masing 5,22% dan 5,42% YoY.

Angka-angka ini menandai peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, di mana pertumbuhan tercatat sebesar 5,08% dan 5,03%. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi Sumsel terus bergerak ke arah yang benar.

Baca Juga: Himpunan Dana Pihak Ketiga Bank di Sumsel Melambat saat Pembelian Emas Menanjak

“Kekuatan ekonomi ini didorong oleh kinerja positif dari sektor-sektor kunci seperti pertambangan, industri pengolahan, dan perdagangan,” ujar Bambang Pramono, Selasa (30/9/2025). Sektor-sektor ini menjadi mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi Sumsel.

Lebih lanjut, Bambang Pramono menambahkan bahwa tren pertumbuhan positif ini diperkirakan akan terus berlanjut. Dukungan dari pemerintah pusat melalui berbagai stimulus menjadi faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan.

Baca Juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Sumsel Babel Salurkan 269 KPR FLPP

Beberapa program pemerintah yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumsel antara lain program swasembada pangan, program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta kondisi cuaca yang relatif stabil, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Namun demikian, Bambang Pramono mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sumsel di masa depan tidak bisa hanya mengandalkan akumulasi modal dan tenaga kerja semata. Perlu ada transformasi yang mendasar untuk mencapai pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.

Baca Juga: Begini Kata Gubernur Sumsel untuk Tindak Lanjut MBG

“Akselerasi pertumbuhan ke depan harus bertumpu pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan inovasi dan pemanfaatan teknologi, pengembangan aglomerasi industri, serta kebijakan yang mendukung iklim investasi,” tegasnya. Strategi ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sumsel ke level yang lebih tinggi.

Menurutnya, strategi tersebut sangat penting untuk menjadikan pertumbuhan ekonomi Sumsel sebagai bagian integral dari sumber pertumbuhan ekonomi nasional, yang menargetkan angka 8%. Dengan demikian, Sumsel dapat berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian nasional.

Dalam jangka panjang, Bambang Pramono menambahkan, pertumbuhan ekonomi Sumsel akan lebih berkelanjutan jika transformasi menuju ekonomi berbasis inovasi dapat diimplementasikan. Hal ini mencakup penguatan hilirisasi dan diversifikasi industri, sehingga tidak lagi bergantung pada ekspor komoditas mentah.

Selain pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia juga memproyeksikan tren positif pada inflasi di Sumsel. Diharapkan inflasi akan kembali ke dalam rentang sasaran 2,5% plus minus 1% pada tahun ini.

Faktor-faktor yang mendukung pengendalian inflasi ini antara lain Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), diskon tarif listrik yang diatur pemerintah, serta program prioritas swasembada pangan dan energi.

“Inflasi Sumsel juga kami lihat masih baik, walaupun mengalami peningkatan dari 2,88% menjadi 3,04% tetapi ini masih dalam rentang yang terkendali,” pungkasnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada sedikit peningkatan, inflasi di Sumsel masih dalam batas aman.

Ringkasan

Ekonomi Sumatra Selatan menunjukkan tren positif, diperkirakan tumbuh antara 4,8% hingga 5,6% YoY hingga akhir tahun 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor pertambangan, industri pengolahan, dan perdagangan, dengan dukungan pemerintah pusat melalui berbagai stimulus seperti program swasembada pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bank Indonesia menekankan pentingnya transformasi ekonomi melalui peningkatan kualitas SDM, inovasi teknologi, dan iklim investasi untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, inflasi di Sumsel diproyeksikan tetap terkendali dalam rentang 2,5% plus minus 1%, didukung oleh program GSMP, GNPIP, dan diskon tarif listrik.

Sponsored

Also Read