Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, membawa kabar gembira dari Amerika Serikat: Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. sepakat untuk melepas 12% sahamnya kepada Indonesia. Kesepakatan penting ini tercapai setelah pertemuan langsung antara Rosan Roeslani dengan CEO Freeport-McMoRan, Richard C. Adkerson, dan pemilik perusahaan, Kathleen L. Quirk, di Amerika Serikat.
“Mereka sudah menyetujui untuk 12 persen. Kemarin saya juga di Amerika Serikat bertemu langsung dengan CEO dan pemiliknya, dan mereka sudah menyetujui untuk memberikan saham 12 persen secara free of charge,” ungkap Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, pada hari Selasa (30/9). Kabar baik ini tentu menjadi angin segar bagi investasi di Indonesia.
Awalnya, pemerintah Indonesia menargetkan divestasi saham Freeport sebesar 10%. Namun, melalui negosiasi yang konstruktif, Indonesia berhasil mendapatkan 12% saham. “Awalnya 10 persen, tapi Alhamdulillah kini jadi 12 persen,” jelas Rosan, menunjukkan keberhasilan diplomasi investasi Indonesia.
Tak hanya itu, Freeport-McMoRan juga menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan di Papua dengan berjanji untuk membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan. Perusahaan tambang raksasa ini akan membangun dua universitas dan dua rumah sakit di Papua. “Tujuannya untuk meningkatkan layanan tenaga medis dan pendidikan di Papua,” kata Rosan, menegaskan dampak positif investasi ini bagi masyarakat lokal.
Divestasi saham ini merupakan bagian dari persyaratan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi Freeport hingga tahun 2041. Dengan demikian, kelangsungan operasional Freeport di Indonesia terjamin, sekaligus memberikan manfaat lebih besar bagi negara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa sebagian hasil divestasi akan dialokasikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua. Langkah strategis ini akan meningkatkan kepemilikan pemerintah Indonesia di PT Freeport Indonesia (PTFI) dari 51% menjadi 63% pada tahun 2041, memperkuat kontrol negara atas sumber daya alam. Kesepakatan ini menandai langkah maju dalam pengelolaan sumber daya alam yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Ringkasan
Freeport-McMoRan sepakat untuk melepas 12% sahamnya kepada Indonesia secara cuma-cuma, setelah pertemuan antara Menteri Investasi/Kepala BKPM dengan CEO dan pemilik perusahaan di Amerika Serikat. Kesepakatan ini melampaui target awal pemerintah Indonesia yang sebesar 10% dan menjadi angin segar bagi investasi di Indonesia.
Selain divestasi saham, Freeport juga berkomitmen membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan di Papua, termasuk dua universitas dan dua rumah sakit. Divestasi ini merupakan bagian dari persyaratan perpanjangan IUPK Freeport hingga 2041, dan sebagian hasilnya akan dialokasikan kepada BUMD Papua, meningkatkan kepemilikan pemerintah Indonesia di PTFI menjadi 63%.