BANYU POS – Kabar gembira datang dari kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta. Rencana pembangunan gedung baru Bank Jakarta telah resmi mendapatkan restu dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Proyek strategis ini digadang-gadang akan menjadi pusat aktivitas utama Bank Jakarta, hasil sinergi apik antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Keuangan.
Sebagai informasi, lahan yang akan digunakan untuk pembangunan gedung Bank Jakarta ini, tepatnya di Lot 1 SCBD, merupakan aset milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Oleh karena itu, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi mengajukan permohonan persetujuan kepada Kemenkeu untuk merealisasikan rencana pembangunan tersebut.
“Hal penting terkait gedung Bank Jakarta di SCBD, kami memohon persetujuan dari Kementerian Keuangan, Bapak Menteri, agar rencana ini dapat disetujui. Kami siap segera membangun di SCBD, yang akan menjadi pusat Bank Jakarta, melalui skema kerja sama yang saling menguntungkan dengan Kementerian Keuangan,” ungkap Pramono di Balai Kota Jakarta, pada hari Selasa, 7 Oktober lalu.
Operasi SAR Resmi Ditutup: Nama-Nama Korban Meninggal di Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Mayoritas Santri Muda
Menanggapi permohonan tersebut, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyambut antusias rencana pembangunan gedung Bank Jakarta di kawasan strategis SCBD. Beliau meyakini bahwa proyek ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Jakarta, bahkan secara nasional.
Lebih lanjut, Purbaya menyampaikan bahwa Kemenkeu tidak perlu mengalokasikan anggaran khusus untuk pembangunan gedung ini. “Saya sangat senang dengan rencana ini. Mengapa? Karena ini akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan. Dan yang terpenting, kami tidak perlu mengeluarkan dana. Sumber pendanaan berasal dari Bank DKI,” jelas Purbaya.
Purbaya bahkan mendorong agar proyek ini dapat segera dimulai. Menurut perkiraan, proses pembangunan akan memakan waktu sekitar 15 bulan dan diharapkan dapat memberikan efek domino positif bagi perekonomian secara berkelanjutan. “Saya meminta kepada Bapak Gubernur agar pembangunan dapat dimulai tahun ini juga, dalam beberapa bulan ke depan. Bapak Gubernur pun menyetujuinya,” imbuhnya.
Selain itu, proyek ini akan dijalankan dengan mekanisme kerja sama jangka panjang antara pemerintah pusat dan daerah. Kemenkeu akan memberikan hak pinjam pakai lahan selama 50 tahun kepada Bank Jakarta. “Jadi, intinya adalah Bank Jakarta meminjam lahan kepada kami selama 50 tahun. Kami akan memberikan perjanjian pinjam pakai selama periode tersebut. Nantinya, keuntungan dari gedung tersebut akan dibagi tiga, di mana Pemerintah Pusat akan menerima 30%,” terang Purbaya.
6 Shio Paling Mustajab dan Ampuh yang Dikaruniai Rezeki Mewah dan Keberkahan Hidup
Namun, Purbaya memberikan satu syarat khusus kepada Gubernur Pramono, yaitu terkait kualitas desain gedung. “Syaratnya hanya satu, saya berpesan kepada Bapak Gubernur, gedungnya harus bagus dan representatif. Jangan sampai memalukan. Agar saya juga merasa nyaman saat berkunjung ke sana,” seloroh Purbaya.
Pramono Balas Candaan Purbaya
Menanggapi candaan Menkeu Purbaya, Pramono pun tak mau kalah. Ia membalas dengan nada yang sama, “Saya jawab, Bapak Menkeu, selera saya jauh lebih baik dari Bapak Menkeu. Jadi, sudah pasti gedungnya akan lebih bagus,” timpal Pramono sambil tertawa.
Ringkasan
Bank Jakarta akan membangun gedung baru di SCBD, Jakarta, di atas lahan milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pembangunan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan Kemenkeu, di mana Kemenkeu memberikan hak pinjam pakai lahan selama 50 tahun kepada Bank Jakarta.
Kemenkeu tidak mengeluarkan anggaran untuk pembangunan ini, karena pendanaan berasal dari Bank DKI. Keuntungan dari gedung tersebut akan dibagi tiga, dengan Pemerintah Pusat menerima 30%. Pembangunan diharapkan segera dimulai dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Jakarta dan nasional.