Bagi banyak investor, saham dividen sering kali menjadi primadona. Daya tariknya terletak pada potensi pendapatan pasif yang ditawarkan, melengkapi potensi keuntungan dari kenaikan harga saham. Dividen sendiri adalah bagian dari laba perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham sebagai wujud apresiasi atas kepercayaan mereka.
Namun, perlu diingat, tidak semua saham yang terlihat menggiurkan mampu memberikan dividen secara konsisten. Memilih saham dividen yang tepat membutuhkan riset dan analisis yang cermat. Berikut ini beberapa tips penting yang bisa Anda jadikan panduan dalam memilih saham yang secara rutin memberikan dividen setiap tahun.
1. Telusuri Rekam Jejak Pembagian Dividen
Langkah krusial pertama adalah meneliti riwayat pembagian dividen perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan yang mampu secara konsisten membagikan dividen selama lima tahun atau lebih umumnya mencerminkan stabilitas keuangan yang lebih baik.
Lebih dari sekadar frekuensi, perhatikan pula tren jumlah dividen yang dibayarkan. Apakah jumlahnya meningkat seiring waktu, atau justru menurun? Peningkatan dividen yang berkelanjutan mengindikasikan bahwa laba perusahaan juga tumbuh secara berkelanjutan.
2. Analisis Risiko Pembayaran Dividen
Rasio pembayaran dividen menunjukkan persentase laba bersih yang dialokasikan untuk dividen. Rasio ini membantu Anda menilai komitmen perusahaan terhadap pembagian keuntungan kepada investor.
Idealnya, pilihlah perusahaan dengan rasio pembayaran dividen yang seimbang. Rasio yang terlalu tinggi bisa mengindikasikan bahwa perusahaan mengorbankan dana untuk ekspansi dan pertumbuhan, sementara rasio yang terlalu rendah bisa berarti kurangnya komitmen dalam pembagian keuntungan.
3. Prioritaskan Arus Kas yang Stabil dan Positif
Pembayaran dividen hanya mungkin terjadi jika perusahaan memiliki arus kas yang sehat dan stabil dari kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu, tinjau laporan keuangan perusahaan secara berkala untuk memastikan arus kasnya cukup kuat untuk mendukung pembayaran dividen secara rutin.
Perusahaan dengan arus kas positif umumnya lebih tangguh dalam menghadapi berbagai kondisi ekonomi yang tidak menentu. Dengan demikian, meskipun terjadi perlambatan ekonomi, perusahaan tersebut cenderung tetap mampu memberikan dividen yang memadai kepada pemegang saham.
4. Fokus pada Sektor Industri yang Stabil dan Tahan Krisis
Beberapa sektor industri dikenal lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi dan cenderung memberikan dividen yang lebih stabil. Contohnya termasuk sektor perbankan, telekomunikasi, utilitas, dan barang konsumsi, yang memiliki permintaan tinggi dan relatif stabil sepanjang waktu.
Berinvestasi pada sektor-sektor ini dapat meminimalkan risiko penurunan dividen akibat perubahan kondisi ekonomi. Perusahaan di sektor yang stabil umumnya memiliki model bisnis yang mapan, basis pelanggan yang loyal, dan pendapatan berulang yang mendukung pembayaran dividen jangka panjang.
Memilih saham dividen yang konsisten membutuhkan analisis yang cermat, bukan hanya terpaku pada besarnya imbal hasil. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, Anda dapat membangun portofolio yang memberikan penghasilan jangka panjang dan menciptakan rasa aman finansial di masa depan.
4 Cara Cerdas Mengatur Keuangan saat Kuliah, Bebas Bokek!
5 Tips Bikin Bujet Liburan Tahunan Tanpa Ganggu Keuangan Bulanan
Ringkasan
Saham dividen menarik karena potensi pendapatan pasif, namun pemilihan saham yang tepat memerlukan riset. Tipsnya meliputi menelusuri rekam jejak pembagian dividen perusahaan minimal lima tahun terakhir, serta memperhatikan tren peningkatan dividen sebagai indikasi pertumbuhan laba.
Analisis risiko pembayaran dividen melalui rasio pembayaran dividen juga penting, memilih perusahaan dengan rasio yang seimbang. Prioritaskan perusahaan dengan arus kas yang stabil dan positif dari kegiatan operasional. Terakhir, fokus pada sektor industri yang stabil dan tahan krisis seperti perbankan, telekomunikasi, atau barang konsumsi.