Ledakan SMA 72 Jakarta: Kondisi Terkini 28 Korban Luka

Hikma Lia

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan bahwa insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta telah menyebabkan 93 orang mendapatkan penanganan medis. Data per Sabtu (8/11) menunjukkan bahwa 28 pasien memerlukan rawat inap, sementara 65 lainnya diperbolehkan pulang setelah menjalani rawat jalan.

Sponsored

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih menjadi fasilitas kesehatan yang paling banyak menangani korban, dengan total 39 pasien. Rinciannya, 13 pasien dirawat inap dan 26 pasien lainnya sudah diperbolehkan pulang.

Selain RSI Cempaka Putih, beberapa rumah sakit dan puskesmas lain juga turut memberikan penanganan. RS Yarsi menangani 15 pasien, di mana 14 di antaranya sempat menjalani rawat inap. Sementara itu, RS Pertamina menangani 7 pasien, dengan 1 orang masih dalam perawatan hingga saat ini. Sebanyak 32 pasien lainnya ditangani di sejumlah Puskesmas di Kelapa Gading, dan 5 orang mendapatkan perawatan di Klinik Bina Kasih.

Hingga pagi hari ini, total 28 orang masih menjalani rawat inap di beberapa rumah sakit. Sebanyak 13 pasien dirawat di RSI Cempaka Putih, 14 pasien di RS Yarsi, dan 1 pasien di RS Pertamina Jaya. Data dari Puskesmas menunjukkan bahwa seluruh pasien telah selesai ditangani atau dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Sponsored

Baca juga:
* Prabowo Minta Penanganan Korban Ledakan di SMAN 72 Jadi Prioritas
* Kronologi dan Fakta-Fakta Baru Ledakan di SMA 72 Jakarta Utara

Sebagian besar korban ledakan mengalami barotrauma, kondisi yang disebabkan oleh perubahan tekanan udara secara tiba-tiba. Barotrauma ini menimbulkan gejala seperti nyeri telinga, gangguan pendengaran, hingga telinga berdenging.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan perhatian penuh terhadap insiden ini. Sesuai arahan Gubernur, Pemprov DKI Jakarta menjamin seluruh biaya perawatan para korban. “Seluruh biaya perawatan ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov DKI Jakarta sesuai penanganan yang diberikan oleh Rumah sakit berdasarkan kebutuhan medis pasien,” tegas Ani dalam keterangan resminya, Sabtu (8/11).

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah menyiapkan pendampingan psikologis bagi para korban dan keluarga mereka. Langkah ini diambil untuk membantu memulihkan trauma dan memberikan rasa aman serta dukungan emosional pasca-kejadian. Dinas Kesehatan juga menyediakan layanan ‘Jakcare’ yang dapat diakses secara online, guna memberikan konsultasi psikologis dan dukungan psikososial bagi mereka yang membutuhkan. Layanan ini diharapkan dapat membantu korban dan keluarga melewati masa sulit ini.

Ringkasan

Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta menyebabkan 93 orang mendapatkan penanganan medis. Hingga Sabtu (8/11), 28 pasien masih dirawat inap di beberapa rumah sakit, sementara 65 lainnya sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan rawat jalan. RSI Cempaka Putih menjadi rumah sakit yang paling banyak menangani korban, diikuti oleh RS Yarsi dan RS Pertamina.

Sebagian besar korban mengalami barotrauma akibat perubahan tekanan udara, dengan gejala seperti nyeri telinga dan gangguan pendengaran. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin seluruh biaya perawatan korban dan menyediakan pendampingan psikologis melalui layanan ‘Jakcare’ untuk membantu pemulihan trauma pasca-kejadian.

Sponsored

Also Read

Tags