Kunjungan kerja (kunker) anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia ke Australia mendadak menjadi sorotan tajam publik. Perjalanan dinas luar negeri para wakil rakyat ini menuai kritik pedas lantaran bertepatan dengan gelombang demonstrasi yang sedang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Menanggapi polemik tersebut, Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menegaskan bahwa lawatan itu telah terencana jauh sebelumnya. “Agendanya sudah lama dijadwalkan jauh sebelum ada peristiwa demo di Jakarta,” ucapnya kepada Tempo pada Sabtu, 30 Agustus 2025, menjelaskan bahwa jadwal tersebut sudah ditetapkan jauh hari.
Menurut Misbakhun, perjalanan dinas ini merupakan bagian dari tugas panitia kerja (panja) yang tengah mengejar target revisi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK). Prioritas penyelesaian RUU P2SK menjadi alasan utama, “Karena menurut agenda dan jadwalnya RUU P2SK harus diselesaikan di panja pada 8 September 2025,” tambahnya, menegaskan urgensi misi tersebut.
Dalam kunjungan kerja DPR ke Australia ini, para anggota Komisi XI yang membidangi sektor keuangan tidak berangkat sendiri. Mereka didampingi oleh mitra kerja strategis, di antaranya perwakilan dari Bank Indonesia (BI), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kota yang dikunjungi dalam agenda penting ini adalah Canberra dan Sydney, dua pusat penting di Negeri Kanguru.
Spekulasi dan perbincangan hangat seputar perjalanan dinas luar negeri DPR ini semakin memanas di media sosial. Salah seorang pengguna platform X (sebelumnya Twitter) mengunggah jadwal perjalanan atau itinerary lengkap para anggota dewan. “Sementara di depan gedungnya lagi didemo. Sebagian mereka ada di Australia. Seminggu,” demikian narasi yang menyertai unggahan akun @ar***n, memicu gelombang kekecewaan publik.
Berdasarkan tangkapan layar yang tersebar luas dari akun pengguna X tersebut, terungkap bahwa kunjungan kerja anggota DPR ke Australia direncanakan berlangsung sejak 26 Agustus hingga 1 September 2025. Selain jadwal resmi, tangkapan gambar lain yang menjadi viral juga menunjukkan nama Misbakhun tercatat sebagai salah satu peserta Sydney Mini Marathon 2025, sebuah ajang lomba lari yang dijadwalkan pada 30-31 Agustus 2025.
Verifikasi dari laman tcssydneymarathon.com memang mengkonfirmasi pendaftaran nama Mukhamad Misbakhun sebagai pelari dengan nomor peserta 12132. Namun, menanggapi tudingan keikutsertaannya dalam perhelatan olahraga tersebut, Ketua Komisi XI itu langsung membantah. Dengan tegas ia menyatakan, “Saya tidak ikut Sydney Marathon,” mengklarifikasi posisi dirinya di tengah sorotan publik.
Pilihan Editor: Peluang Kripto Stablecoin Rupiah Menjadi Alat Transaksi Baru
Ringkasan
Kunjungan kerja anggota DPR RI ke Australia yang bertepatan dengan demonstrasi di Indonesia telah menuai kritik. Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menjelaskan kunjungan tersebut telah dijadwalkan jauh sebelum demonstrasi, untuk membahas revisi RUU P2SK yang ditargetkan selesai pada 8 September 2025. Kunjungan tersebut melibatkan perwakilan dari Bank Indonesia, BPK, OJK, dan Kemenkeu ke Canberra dan Sydney.
Munculnya jadwal perjalanan dan informasi partisipasi Misbakhun dalam Sydney Mini Marathon 2025 di media sosial memicu kontroversi. Meskipun namanya terdaftar sebagai peserta lomba lari tersebut, Misbakhun membantah keikutsertaannya. Kunjungan kerja DPR berlangsung dari 26 Agustus hingga 1 September 2025.