Rupiah Potensi Naik! Dolar AS Melemah, Senin

Hikma Lia

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah diperkirakan akan menunjukkan taringnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini, Senin (8/9/2025). Sentimen positif ini didorong oleh melemahnya performa dolar AS, menyusul rilis data tenaga kerja non-farm payrolls (NFP) yang kembali kurang memuaskan.

Menurut analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, pelemahan dolar AS menjadi kekuatan utama yang memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat. Kondisi global ini menjadi angin segar bagi mata uang Garuda.

Data ketenagakerjaan AS yang jauh di bawah ekspektasi pasar semakin memperkuat keyakinan bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan segera mengambil langkah pemangkasan suku bunga pada bulan ini.

Rupiah Menguat ke Rp 16.419 per Dolar AS pada Senin (1/9), Ini Sentimen Penopangnya

“Rupiah diperkirakan akan mengalami penguatan terhadap dolar AS yang melemah cukup signifikan setelah data pekerjaan NFP kembali mengecewakan. Hal ini hampir memastikan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga bulan ini,” ungkap Lukman kepada KONTAN, Minggu (7/9).

Selain faktor eksternal yang menguntungkan, sentimen positif juga datang dari dalam negeri. Pasar saat ini tengah menantikan rilis data cadangan devisa (cadev) Indonesia, yang dinilai sebagai indikator penting dalam memprediksi arah pergerakan rupiah.

“Dari sisi domestik, investor sangat menantikan data cadev yang diharapkan dapat memberikan petunjuk tambahan bagi pergerakan rupiah,” imbuhnya.

Secara teknikal, pergerakan rupiah pada perdagangan Senin diperkirakan akan berada dalam rentang Rp16.350 hingga Rp16.450 per dolar AS. Level ini diperkirakan akan menjadi acuan sebagai support dan resistance jangka pendek.

Rupiah Melemah ke Rp 16.435 per Dolar AS pada Rabu (3/9/2025) Siang, Ini Pemicunya

Lukman menekankan bahwa kombinasi antara pelemahan dolar AS di pasar global dan fundamental ekonomi domestik yang solid akan menjadi motor penggerak utama bagi rupiah. Namun, ia tetap mengingatkan bahwa potensi tekanan eksternal masih dapat menyebabkan fluktuasi rupiah di sekitar level resisten.

Ringkasan

Rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar AS pada awal pekan karena dolar AS melemah setelah rilis data tenaga kerja non-farm payrolls (NFP) yang kurang memuaskan. Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyebut pelemahan dolar AS memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat, didorong keyakinan The Fed akan segera menurunkan suku bunga.

Selain sentimen eksternal, pasar juga menantikan rilis data cadangan devisa (cadev) Indonesia sebagai indikator penting pergerakan rupiah. Secara teknikal, rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp16.350 hingga Rp16.450 per dolar AS. Kombinasi pelemahan dolar AS dan fundamental ekonomi domestik yang solid menjadi penggerak utama, meskipun tekanan eksternal tetap berpotensi menyebabkan fluktuasi.

Also Read

Tags