Sponsored

SMGR: Strategi Jitu Semen Indonesia Taklukkan Tantangan Industri

Hikma Lia

BANYU POS JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) terus berjuang menghadapi tantangan yang menghadang industri semen. Emiten berkode saham SMGR ini menyiapkan serangkaian strategi jitu untuk mempertahankan performa hingga akhir tahun.

Menurut Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Semen Indonesia, Sigit Prastowo, pasar semen nasional masih menunjukkan tren yang kurang menggembirakan. Salah satu penyebabnya adalah penurunan alokasi anggaran untuk infrastruktur dan perumahan dalam APBN 2025, yang berimbas pada terbatasnya stimulus fiskal untuk proyek-proyek di kedua sektor tersebut.

Sponsored

Lebih lanjut, Sigit menjelaskan bahwa bahkan tanpa faktor tersebut, pasar semen domestik sudah mengalami kelebihan pasokan. Kapasitas produksi terpasang saat ini mencapai 122 juta ton, sementara realisasi permintaan semen nasional pada tahun 2024 hanya 64 juta ton. Kondisi ini mengakibatkan tingkat utilisasi industri semen menjadi lebih rendah, sementara persaingan pasar semakin sengit.

“Untuk tahun 2025, proyeksi permintaan semen nasional masih akan cenderung datar,” ungkap Sigit dalam paparan publik yang diadakan pada Jumat (12/9/2025).

SMGR sendiri mencatatkan kontraksi penjualan semen di pasar domestik sebesar 7,7% secara tahunan (year on year/yoy) pada semester I-2025. Secara rinci, penjualan semen kantong SMGR mengalami penurunan sebesar 5,4% yoy, sedangkan penjualan semen curah terkoreksi 13,2% yoy. Kabar baiknya, SMGR berhasil mencatatkan kenaikan penjualan ekspor sebesar 24,9% yoy pada paruh pertama tahun ini.

Semen Indonesia (SMGR) Perkuat Kemitraan Bisnis dengan Toko Bangunan

Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, manajemen SMGR berharap kinerja perusahaan setidaknya dapat menyamai pencapaian tahun sebelumnya.

Sementara itu, Direktur Penjualan dan Pemasaran Semen Indonesia, Dicky Saelan, menyampaikan bahwa SMGR akan berupaya mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperkuat penjualan di pasar ritel. Pasar ritel memang menjadi kontributor utama, menyumbang 70% dari total volume penjualan perusahaan.

Dalam upaya ini, SMGR aktif melakukan perbaikan rantai distribusi untuk menjaga daya saing harga jual dan profitabilitas di tengah ketatnya persaingan industri semen. Distribusi menjadi faktor krusial bagi SMGR, terutama karena industri semen menghadapi tantangan ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan.

Mayoritas pasokan semen terkonsentrasi di Jawa, sementara permintaan semen di wilayah Sumatera, Bali, dan Indonesia Timur cukup tinggi. Akibatnya, pemain semen seperti SMGR harus berupaya keras untuk mengelola biaya logistik. “Kami turut mengoptimalkan penyaluran dan penjualan produk, serta merevitalisasi portofolio anak usaha grup agar tercipta sinergi yang kuat,” jelas Dicky dalam acara yang sama.

Kinerja Semen Indonesia (SMGR) Tertekan di Semester I-2025, Cek Rekomendasi Analis

Selain itu, SMGR juga memperkuat diferensiasi dan kampanye produk untuk memperkuat merek semen dari perusahaan ini di pasar. Dicky mengklaim bahwa merek-merek semen SMGR lahir dari daerah masing-masing dan didukung oleh pemerintah setempat.

“Dengan portofolio merek yang kuat, kami berusaha memastikan hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.

Dihubungi secara terpisah, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, berpendapat bahwa SMGR memiliki keunggulan kompetitif berkat skala industri yang besar dan sinergi anak usaha yang solid. Dengan demikian, posisi keuangan SMGR seharusnya tetap aman meskipun kompetisi di industri semen tergolong ketat.

Wafi juga melihat potensi dampak positif dari proyek-proyek strategis seperti pembangunan tiga juta rumah dan Giant Sea Wall terhadap peningkatan permintaan semen dari SMGR. Namun, dampaknya tidak akan langsung terasa karena bergantung pada implementasi APBN, proses tender proyek, dan eksekusi proyek itu sendiri.

“Jadi, SMGR membutuhkan kombinasi katalis makro dan kebijakan pemerintah untuk mendorong kinerja lebih kuat,” kata Wafi, Jumat (12/9/2025).

Menurutnya, saham SMGR dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang dengan target harga di kisaran Rp 4.500 per saham. Saham SMGR dapat dipertimbangkan sebagai proksi infrastruktur Indonesia, meskipun dalam jangka pendek risiko di sektor semen tergolong besar.

Semen Indonesia (SMGR) Pasok 19.000 Ton Semen Proyek LRT Rute Velodrome–Manggarai

Ringkasan

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menghadapi tantangan industri semen dengan strategi jitu, mengingat pasar semen nasional menunjukkan tren kurang menggembirakan akibat penurunan anggaran infrastruktur dan kelebihan pasokan. Meskipun penjualan domestik terkontraksi, SMGR mencatatkan kenaikan ekspor. Mereka berupaya menyamai kinerja tahun sebelumnya dengan mengoptimalkan sumber daya dan memperkuat penjualan di pasar ritel yang menyumbang 70% penjualan.

SMGR aktif memperbaiki rantai distribusi untuk menjaga daya saing harga dan profitabilitas. Selain itu, perusahaan memperkuat diferensiasi produk dan kampanye merek semen di pasar. Analis berpendapat SMGR memiliki keunggulan kompetitif berkat skala industri yang besar dan sinergi anak usaha, serta potensi dampak positif dari proyek strategis pemerintah terhadap permintaan semen.

Sponsored

Also Read

Tags