BANYU POS JAKARTA
PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) terus memperkuat struktur permodalan dan pendanaannya melalui penawaran umum berkelanjutan sukuk ijarah berkelanjutan I. Dengan total target dana mencapai Rp 2 triliun, perusahaan kini bersiap merampungkan komitmen tersebut dengan menerbitkan sukuk ijarah I tahap III senilai Rp 1,35 triliun.
Penerbitan tahap ketiga ini merupakan kelanjutan strategis setelah sebelumnya BALI sukses merampungkan sukuk ijarah tahap I sebesar Rp 221 miliar dan tahap II senilai Rp 425 miliar. Apabila sukuk ijarah I tahap III ini berhasil terlaksana, total dana yang terkumpul akan mencapai Rp 2 triliun, sesuai dengan target awal penawaran umum berkelanjutan yang telah ditetapkan perusahaan.
Dalam rangka penawaran sukuk ijarah I tahap III ini, instrumen tersebut akan diterbitkan dalam dua seri. Seri A memiliki nilai pokok sebesar Rp 414,85 miliar dengan tenor 370 hari, menawarkan imbal hasil sebesar 6,5% per tahun yang setara dengan Rp 26,97 miliar. Sementara itu, Seri B akan dirilis dengan nilai Rp 939,15 miliar, menawarkan imbal hasil sebesar 7,25% per tahun atau setara dengan Rp 68,09 miliar, dan memiliki tenor yang lebih panjang yakni lima tahun.
Komitmen BALI terhadap prinsip syariah dan kepercayaan investor tercermin dari peringkat idA(sy) yang diberikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk sukuk ijarah I ini. Untuk memastikan kelancaran proses penerbitan, PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi sukuk ijarah.
Adapun jadwal penerbitan sukuk ijarah I tahap III telah ditetapkan sebagai berikut: tanggal efektif pada 9 Desember 2022. Masa penawaran umum akan berlangsung dari 25 hingga 27 November 2025. Selanjutnya, tanggal penjatahan adalah 1 Desember 2025, diikuti dengan pengembalian uang pemesanan pada 3 Desember 2025. Distribusi sukuk ijarah secara elektronik juga akan dilaksanakan pada 3 Desember 2025, dan pencatatan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 4 Desember 2025.
Berdasarkan prospektus ringkas, manajemen BALI memaparkan alokasi dana hasil penawaran umum sukuk ijarah, setelah dikurangi biaya emisi. Sebesar 14,55% akan dialokasikan untuk pembayaran kewajiban kepada anak usaha, PT Paramitra Intimega. Sebanyak 8,14% akan digunakan untuk melunasi utang kepada Bank Victoria International, dan porsi terbesar, yaitu 44,55%, akan digunakan untuk membayar utang kepada PT Indonesia Infrastructure Finance. Sisanya akan dialokasikan untuk pembayaran utang fasilitas kredit Bank Mandiri.
Laba Bersih Bali Towerindo Sentra (BALI) Naik 32,16% di Kuartal III-2025
Di sisi lain, pergerakan saham perusahaan juga menunjukkan tren positif. Pada penutupan perdagangan Jumat (14/11), harga saham BALI tercatat naik 0,41%, berakhir di level Rp 1.210 per saham.




