<img src="https://i0.wp.com/img-s-msn-com.akamaized.net/tenant/amp/entityid/AA1fEWIz.jpg">
<p><strong>BANYU POS - UBUD.</strong> Geliat <b>pasar saham Indonesia</b> semakin terasa di penghujung tahun ini, menunjukkan tren positif yang signifikan. <b>Otoritas Jasa Keuangan (OJK)</b> mencatat, per 7 November 2025, <b>Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)</b> telah melonjak sebesar 18,57% secara <i>year-to-date</i> (sejak awal tahun), mencapai level 8.394. Capaian ini menjadi indikator kuat atas resiliensi dan potensi pertumbuhan ekonomi domestik.</p>
<p>Tidak hanya <b>IHSG</b>, nilai <b>kapitalisasi pasar</b> atau <i>market cap</i> bursa juga terus bertumbuh pesat. Menurut Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan, dan Bursa Karbon <b>OJK</b>, angka <b>kapitalisasi pasar</b> bursa telah mengembang hingga menembus Rp 15.316 triliun per tanggal yang sama, 7 November 2025. Peningkatan ini menegaskan kepercayaan investor yang terus menguat terhadap prospek <b>pasar modal Indonesia</b>.</p>
<p>Yang lebih membanggakan, sepanjang tahun berjalan 2025, <b>IHSG</b> sukses mencetak <b>rekor tertinggi sepanjang masa (all time high)</b> sebanyak 13 kali. Frekuensi pencapaian rekor ini dalam periode singkat menunjukkan momentum positif yang luar biasa di tengah tantangan pasar global.</p>
<p class="bacajuga-inside"><strong> Tren Penghimpunan Dana Pasar Modal Kian Mendekati Target OJK </strong></p>
<p>"Tanpa kita sadari, ini mungkin merupakan rekor yang luar biasa sekali. Karena rekor tertinggi sepanjang masa sebanyak itu terjadi hanya dalam dua bulan," ungkap Inarno dalam sebuah Media Gathering bertajuk "Mewujudkan Ekonomi Mandiri, Berdaulat dan Maju Bersama" yang diselenggarakan di Ubud, Bali, pada Sabtu (15/11/2025). Pernyataan ini menggarisbawahi akselerasi kinerja <b>IHSG</b> yang melampaui ekspektasi.</p>
<p>Lonjakan <b>kinerja IHSG</b> ini sejalan dengan pertumbuhan signifikan jumlah <b>investor di pasar modal</b>. Saat ini, jumlah <b>investor</b> dengan Single Investor Identification (SID) telah mencapai 19,1 juta, angka yang sangat mendekati <b>target OJK</b> sebesar 20 juta SID yang dicanangkan dalam <i>roadmap</i> <b>pasar modal</b> tahun 2027. Inarno Djajadi optimis bahwa pada kuartal pertama 2026, jumlah investor sudah dapat mencapai 20 juta. "Kita berharap investor institusi ke depan lebih banyak lagi," imbuhnya, menekankan pentingnya peran investor institusional dalam memperkuat fondasi <b>pasar modal</b>.</p>
<p class="bacajuga-inside"><strong> Bakal Jadi Tahun Pemulihan Pasar Modal, Begini Strategi OJK Sambut 2026 </strong></p>
<p>Selain itu, Inarno juga memaparkan <b>target</b> Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2027, yaitu agar <b>kapitalisasi pasar bursa Indonesia</b> dapat menembus 68% dari APBN.</p>
<p>"<i>Alhamdulillah</i>, kita tidak perlu menunggu hingga 2029," ujar Inarno dengan nada syukur. Ia menjelaskan bahwa saat ini, <b>kapitalisasi pasar bursa</b> telah mencapai 69,18% dari APBN, yang berarti telah melampaui <b>target</b> yang ditetapkan dalam RPJMN lebih awal dari jadwal. <b>OJK</b> bahkan menargetkan bahwa pada kuartal I-2026, <b>kapitalisasi pasar bursa</b> dapat mencapai 70% dari APBN, menunjukkan optimisme berkelanjutan terhadap prospek cemerlang <b>pasar modal</b> di Tanah Air.</p>




