KONTAN.CO.ID. Harga emas dunia menunjukkan tren positif dalam perdagangan yang dinamis pada Senin (28 Juli 2025), terdorong oleh melemahnya nilai tukar dolar AS. Pelemahan dolar ini menjadi penopang utama bagi harga emas, membantu meredam dampak sentimen positif pasar setelah tercapainya kesepakatan kerangka dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Sebulan Naik 1,9 Persen, Harga Emas Antam Hari Ini Susut Tipis (28/7)
Menurut laporan Reuters, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,2%, mencapai US$ 3.342,73 per troi ons pada pukul 05.57 GMT. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh titik terendah sejak 17 Juli. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga mencatat kenaikan serupa, yaitu 0,2%, menjadi US$ 3.342,80 per troi ons.
Kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa yang dicapai pada hari Minggu lalu menetapkan tarif impor sebesar 15% untuk sebagian besar barang dari Eropa. Angka ini jauh lebih rendah dari ancaman awal yang sempat dilontarkan, sehingga berhasil menghindari perang dagang yang lebih besar antara dua kekuatan ekonomi yang menguasai hampir sepertiga perdagangan global.
Namun, perlu dicatat bahwa beberapa isu krusial masih belum terselesaikan dalam kesepakatan tersebut, termasuk tarif untuk produk minuman beralkohol seperti spirit.
“Kesepakatan ini meredakan ketegangan dagang transatlantik, yang sebelumnya menjadi tekanan bagi harga emas,” ungkap Jigar Trivedi, analis komoditas senior di Reliance Securities.
Harga Emas Antam Turun Rp 1.000 Hari Ini 28 Juli 2025 ke Posisi Berikut
Trivedi menambahkan bahwa kesepakatan tersebut turut menekan indeks dolar AS, yang pada gilirannya memberikan dukungan bagi harga emas. Indeks dolar AS memang menunjukkan pelemahan, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih terjangkau bagi pembeli di luar negeri.
Sentimen pasar secara keseluruhan juga membaik setelah tercapainya kesepakatan dagang tersebut, yang tercermin dari penguatan mata uang Eropa dan kontrak berjangka indeks saham AS.
Di sisi lain, para pejabat tinggi AS dan China dijadwalkan untuk bertemu di Stockholm pada hari yang sama guna membahas perselisihan ekonomi yang telah berlangsung lama. Pertemuan ini diharapkan dapat memperpanjang gencatan senjata tarif yang selama ini berlaku.
“Dalam jangka pendek, kami tidak memperkirakan adanya lonjakan signifikan pada harga emas. Para investor saat ini lebih fokus pada pekan penting terkait kebijakan moneter dan data ekonomi AS,” lanjut Trivedi.
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25%-4,50% setelah pertemuan kebijakan selama dua hari yang berakhir pada Rabu (30/7) waktu setempat.
Harga Emas Terkoreksi Tipis pada Perdagangan Senin (28/7) Pagi
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pertemuannya dengan Ketua The Fed Jerome Powell berlangsung positif, yang mengindikasikan bahwa Powell mungkin terbuka untuk menurunkan suku bunga.
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami penguatan. Harga perak di pasar spot naik 0,4% menjadi US$ 38,28 per troi ons. Platinum menguat 1,2% menjadi US$ 1.417,81 per troi ons, sementara palladium melesat 2,8% ke posisi US$ 1.254,37 per troi ons.
Ringkasan
Harga emas dunia naik menjadi US$ 3.342,73 per troi ons pada Senin, 28 Juli 2025, didorong oleh melemahnya dolar AS. Kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa mengurangi ketegangan dagang transatlantik, yang juga mendukung kenaikan harga emas. Pertemuan antara pejabat AS dan China di Stockholm diharapkan dapat memperpanjang gencatan senjata tarif.
Selain emas, logam mulia lainnya seperti perak, platinum, dan palladium juga mengalami kenaikan harga. Investor kini fokus pada kebijakan moneter dan data ekonomi AS. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan kebijakan yang berakhir pada hari Rabu.