Net Buy Asing Menggila: Saham Bank Jumbo & TLKM Diborong!

Hikma Lia

BANYU POS, JAKARTA — Pasar saham Indonesia kembali bergairah. Dalam sepekan terakhir, aliran dana asing terpantau deras masuk, menjadikan saham-saham unggulan seperti bank-bank besar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebagai incaran utama.

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, pada penutupan perdagangan Jumat (15/8/2025), pasar saham mencatatkan nilai beli bersih (net buy) asing sebesar Rp1,3 triliun.

Lonjakan signifikan terlihat pada akumulasi net buy asing selama sepekan, dari 11 Agustus hingga 15 Agustus 2025, yang mencapai Rp6,67 triliun. Angka ini melonjak tajam dibandingkan pekan sebelumnya (4 Agustus – 8 Agustus 2025) yang hanya mencatatkan Rp124,22 miliar.

Baca Juga: Asing Net Buy Saham Rp6,67 Triliun Sepekan, Ikut Rayakan HUT ke-80 RI?

Meskipun demikian, secara kumulatif sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) sejak awal perdagangan 2025, pasar saham Indonesia masih mencatatkan nilai jual bersih (net sell) asing sebesar Rp55,17 triliun.

Lantas, saham apa saja yang paling banyak diburu investor asing dalam sepekan terakhir? BBRI memimpin daftar dengan net buy asing sebesar Rp2,31 triliun.

Baca Juga: Investor Asing Net Buy Rp1,30 Triliun Hari Ini (15/8) Tak Mampu Jaga Penguatan IHSG

Selanjutnya, TLKM mencatatkan net buy asing sebesar Rp1,65 triliun, disusul oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan Rp1,35 triliun.

Bank jumbo lainnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), juga tak luput dari incaran investor asing, mencatatkan net buy sebesar Rp737 miliar. Selain itu, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatatkan net buy asing Rp373 miliar dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar Rp277 miliar.

Baca Juga: Asing Kembali Net Buy Rp1,48 Triliun, Saham BBCA, TLKM, ASII Jadi Incaran

Masuknya kembali aliran dana asing ini turut mendongkrak kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam sepekan terakhir, IHSG melonjak 4,84% dan ditutup di level 7.898,375 pada perdagangan Jumat (15/8/2025).

Bahkan, IHSG berhasil mencetak sejarah baru dengan menembus level 8.000, disertai rekor kapitalisasi pasar dan peningkatan aktivitas perdagangan di berbagai instrumen pasar modal.

Selama perdagangan pekan lalu, IHSG sempat menyentuh level tertinggi intraday di 8.017,06. Rekor penutupan IHSG tertinggi sebelumnya juga tercatat pada Kamis (14/8/2025) di level 7.931,25. Kapitalisasi pasar saham juga mencapai rekor sebesar Rp14,315 triliun pada pekan yang sama.

“Pencapaian ini mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia di tengah dinamika perekonomian global dan domestik,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, pada akhir pekan lalu (15/8/2025).

Selain itu, terjadi peningkatan pada rata-rata nilai transaksi harian BEI sebesar 24.86% menjadi Rp21,32 triliun dari Rp17,07 triliun pada pekan sebelumnya. Volume transaksi harian juga meningkat 19,55% menjadi 35,88 miliar lembar saham dari 30,01 miliar lembar saham.

Frekuensi transaksi harian juga mengalami peningkatan sebesar 5,87%, menjadi 2,08 juta kali transaksi dari 1,96 juta transaksi pada pekan sebelumnya.

Menurut Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, kembalinya arus dana investor asing ke saham-saham seperti BBCA dan BBRI pada kuartal III/2025 didorong oleh valuasi yang kembali menarik setelah koreksi.

“Proyeksinya, tren inflow ini bisa berlanjut jika kondisi makro tetap kondusif, Bank Indonesia menjaga atau bahkan mengkondusifkan level suku bunganya,” kata Miftahul beberapa waktu lalu.

Senada dengan hal tersebut, Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Felix Darmawan, melihat peluang masuknya dana asing ke pasar saham Indonesia seiring dengan sentimen positif dari berbagai faktor.

Dari sisi global, ekspektasi bahwa The Fed akan mulai melonggarkan kebijakan moneternya pada kuartal IV/2025 telah meningkatkan risk appetite investor terhadap aset-aset emerging markets, termasuk Indonesia. Hal ini turut memicu arus masuk dana asing, terutama ke saham-saham berkapitalisasi besar yang valuasinya dinilai semakin menarik.

“Kami memproyeksikan arus dana asing masih berpeluang positif di semester II/2025, meskipun tetap akan bersifat selektif dan sensitif terhadap perkembangan global seperti suku bunga dan tensi geopolitik,” pungkas Felix kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Ringkasan

Pasar saham Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam aliran dana asing, mencapai Rp6,67 triliun dalam sepekan terakhir. Saham-saham bank besar seperti BBRI, BBCA, BMRI, serta TLKM menjadi incaran utama investor asing. Masuknya dana asing ini mendorong IHSG melonjak 4,84% dan mencetak rekor baru, menembus level 8.000 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp14,315 triliun.

Analis memproyeksikan tren positif inflow ini dapat berlanjut jika kondisi makro ekonomi tetap kondusif dan Bank Indonesia mempertahankan kebijakan suku bunga. Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed juga meningkatkan minat investor pada aset emerging markets, termasuk saham-saham berkapitalisasi besar di Indonesia yang dinilai memiliki valuasi menarik.

Also Read