Jakarta – Pasar modal Indonesia berpotensi menyambut hari ini, Selasa (16/9/2025), dengan sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Optimisme ini didorong oleh penguatan bursa saham Amerika Serikat pada perdagangan sebelumnya, Senin (15/9/2025) waktu setempat. Para investor tampak semakin yakin untuk menanamkan modal di pasar ekuitas, terutama dengan harapan kuat bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunga acuan pada pertengahan pekan ini.
Berdasarkan laporan Reuters yang dirilis Selasa (16/9/2025), pergerakan positif tersebut tercermin pada tiga indeks utama Wall Street. Indeks S&P 500 melonjak 32,06 poin atau 0,49% mencapai level 6.616,35. Sementara itu, Nasdaq Composite menguat signifikan sebesar 209,37 poin atau 0,95% ke angka 22.350,48, dan Dow Jones Industrial Average membukukan kenaikan 58,68 poin atau 0,13% menjadi 45.892,90.
Kenaikan pada awal pekan ini merupakan kelanjutan dari tren positif yang telah terlihat sejak akhir pekan lalu. Kala itu, baik S&P 500 maupun Nasdaq berhasil menembus rekor tertinggi intraday mereka, utamanya berkat performa tangguh dari sektor saham teknologi yang terus menarik perhatian.
Fokus utama sentimen pasar global pada pekan ini akan berpuncak pada pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) The Fed yang dijadwalkan pada tanggal 16–17 September. Sebagian besar pelaku pasar sangat optimistis bahwa The Fed akan mengambil langkah untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menyusul data ekonomi terbaru yang mengindikasikan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja.
Carol Schleif, yang menjabat sebagai Chief Investment Officer di BMO Family Office, menuturkan bahwa pasar tengah mengharapkan terjadinya “skenario goldilocks”. Skenario ini mengacu pada kondisi di mana pasar tenaga kerja menunjukkan pelemahan yang cukup untuk memotivasi The Fed memulai siklus pemangkasan suku bunga, bahkan tidak hanya sekali, tanpa secara signifikan menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Schleif menambahkan bahwa “pasar akan sangat kecewa dan berpotensi berbalik arah jika The Fed gagal memberikan sinyal yang jelas mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan.” Pernyataan ini menegaskan pentingnya komunikasi The Fed dalam membentuk ekspektasi pasar ke depan.
Data dari CME FedWatch juga memperkuat ekspektasi tersebut, menunjukkan bahwa para trader pada hari Senin lalu memproyeksikan probabilitas sebesar 96% bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Di tengah euforia pasar, sejumlah saham perusahaan besar turut mencatatkan performa gemilang. Saham produsen kendaraan listrik Tesla, misalnya, melonjak drastis setelah dokumen regulator mengungkapkan bahwa CEO Elon Musk melakukan pembelian saham perusahaan senilai hampir 1 miliar dolar AS pada Jumat pekan lalu.
Demikian pula, saham Alphabet, yang merupakan induk usaha raksasa teknologi Google, mencetak rekor tertinggi baru, sekaligus berhasil menembus valuasi kapitalisasi pasar yang fantastis sebesar 3 triliun dolar AS.
Kenaikan pesat saham Tesla ini secara signifikan mendorong sektor consumer discretionary di S&P 500 mencapai level tertingginya dalam sembilan bulan terakhir. Sementara itu, reli yang dialami oleh Alphabet turut mengangkat kinerja sektor communication services, menunjukkan pengaruh besar dari kedua raksasa teknologi ini terhadap indeks pasar.
Namun, tidak semua kabar baik datang dari sektor teknologi. Saham produsen chip AI terkemuka, Nvidia, justru mengalami tekanan setelah regulator pasar Tiongkok mengumumkan akan melanjutkan investigasi terkait dugaan pelanggaran hukum antimonopoli oleh perusahaan tersebut.
Ringkasan
IHSG berpotensi naik hari ini didorong penguatan bursa saham AS. Wall Street menguat signifikan, dengan S&P 500 naik 0,49%, Nasdaq 0,95%, dan Dow Jones 0,13%. Kenaikan ini dipicu oleh optimisme investor terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan The Fed pada pertengahan pekan ini, didukung data ekonomi terbaru yang menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja.
Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin mencapai 96%, menurut CME FedWatch. Kenaikan saham Tesla dan Alphabet turut memberikan sentimen positif, namun saham Nvidia tertekan akibat investigasi antimonopoli di Tiongkok. Sentimen pasar global sangat bergantung pada pengumuman hasil rapat FOMC The Fed pada 16-17 September.