BANYU POS JAKARTA. Kabar baik datang dari emiten grup Salim, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Melalui anak usahanya, PT National Assemblers, IMAS resmi mengakuisisi atau mengambil alih saham PT Nissan Motor Indonesia. Langkah korporasi ini diyakini akan memperkokoh posisi IMAS di sektor otomotif untuk jangka panjang.
Detail transaksi menunjukkan bahwa PT National Assemblers akan membeli 99,9% kepemilikan saham Nissan Motor Co. Ltd di PT Nissan Motor Indonesia.
Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional, Jusak Kertowidjojo, mengungkapkan bahwa akuisisi ini didasari oleh kebutuhan perusahaan akan fasilitas produksi. Fasilitas ini akan menopang lini produksi merek-merek yang berada di bawah bendera Indomobil.
“Kita perlu fasilitas produksi tersebut untuk produksi brands Indomobil,” ujar Jusak kepada Kontan, Kamis (25/9/2025).
Indomobil Sukses (IMAS) Jadi Distributor Mobil Hongqi, Cek Rekomendasi Sahamnya
Sayangnya, Jusak belum dapat memberikan rincian mengenai potensi kontribusi pendapatan dari unit usaha baru ini. Meskipun demikian, ia optimistis bahwa langkah akuisisi ini akan memberikan dampak positif bagi kinerja IMAS di masa depan.
Sebagai informasi tambahan, aksi korporasi ini telah difinalisasi melalui Akta Jual Beli Saham pada tanggal 29 Agustus 2025. Perlu dicatat bahwa PT National Assemblers merupakan anak usaha IMAS dengan kepemilikan saham sebesar 99,9%.
Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, menilai akuisisi pabrik Nissan Indonesia oleh Indomobil sebagai potensi daya tarik baru bagi saham IMAS.
Dengan kendali penuh atas pabrik ini, Miftahul memprediksi IMAS akan memiliki ruang untuk menekan biaya produksi, memperluas kapasitas, dan merancang strategi jangka panjang yang lebih terkonsolidasi. Strategi ini dapat berupa peluncuran model baru atau dorongan ke arah pengembangan kendaraan listrik.
Dari sisi fundamental, Miftahul menjelaskan bahwa langkah ini belum akan serta merta meningkatkan pendapatan secara signifikan karena proses integrasi biasanya memerlukan waktu.
“Tapi buat jangka panjang, kami lihat ini jadi pondasi penting buat memperkuat posisi IMAS di industri otomotif nasional,” kata Miftahul kepada Kontan, Kamis (25/9/2025).
IMAS Chart by TradingView
Mengenai prospek saham IMAS, Miftahul memperkirakan bahwa saat ini saham IMAS berada dalam fase transisi. Menurutnya, harga saham IMAS berpotensi bergerak naik jika pasar melihat progres yang jelas dari aksi korporasi ini. Progres tersebut dapat berupa peluncuran model baru dari pabrik bekas Nissan atau peningkatan efisiensi biaya pada periode berikutnya.
Oleh karena itu, Miftahul merekomendasikan hold saham IMAS dengan target harga Rp 1.220 per saham.
Sementara itu, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyampaikan bahwa secara teknikal, pergerakan saham IMAS masih menunjukkan tren uptrend, meskipun cenderung melandai. Kenaikannya pun mampu bertahan di atas indikator MA20.
“Dari sisi volume, masih cenderung kecil meskipun didominasi oleh volume pembelian. MACD melandai di area positif dan Stochastic berpeluang menguat ke area overbought,” ucap Herditya kepada Kontan, Kamis (25/9).
Herditya merekomendasikan buy if break saham IMAS dengan level support Rp 1.115 dan resistance Rp 1.190. Adapun target harga berada di level Rp 1.230-Rp 1.285 per saham.
Pada perdagangan Kamis (25/9/2025), harga saham IMAS ditutup menguat 1,32% ke level Rp 1.115 per saham. Dalam sebulan terakhir, harga saham ini telah menguat 2,67%.
Ringkasan
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melalui anak usahanya, PT National Assemblers, mengakuisisi 99,9% saham PT Nissan Motor Indonesia. Akuisisi ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas produksi bagi merek-merek di bawah naungan Indomobil. Meskipun detail kontribusi pendapatan belum bisa dirinci, manajemen optimis akuisisi ini akan berdampak positif bagi kinerja IMAS.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia menilai akuisisi ini sebagai potensi daya tarik saham IMAS karena membuka ruang untuk menekan biaya produksi dan memperluas kapasitas. Rekomendasi saham IMAS adalah *hold* dengan target harga Rp 1.220 per saham. Sementara itu, analis MNC Sekuritas merekomendasikan *buy if break* dengan target harga Rp 1.230-Rp 1.285 per saham, melihat tren *uptrend* saham IMAS.




