BANYU POS JAKARTA. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) secara resmi akan menggelar aksi korporasi besar, yaitu Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau lebih dikenal dengan rights issue, dengan target dana mencapai maksimal Rp3,2 triliun. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi INET dalam industri telekomunikasi.
Menurut keterbukaan informasi perusahaan, INET berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp 250 per saham. Harga ini lebih tinggi dari harga pasar saham INET pada penutupan perdagangan Jumat (26 September 2025) yang berada di level Rp 228 per saham.
Rasio rights issue yang ditetapkan adalah 3:4, yang berarti setiap pemegang tiga saham lama INET berhak untuk memesan empat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Mekanisme ini memberikan kesempatan bagi para pemegang saham existing untuk mempertahankan proporsi kepemilikannya di perusahaan.
PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara, sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 60,62% saham INET, telah menyatakan komitmennya untuk menyerap seluruh haknya dalam rights issue ini. Tidak hanya itu, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara juga siap bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) untuk menampung sisa saham yang mungkin tidak diambil oleh investor lain.
Minta Restu RUPS, Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Mau Tambah Lini Bisnis Baru
Komitmen tersebut tertuang dalam surat resmi bertanggal 19 September 2025. Dalam surat tersebut, manajemen PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara menyatakan akan melaksanakan HMETD senilai Rp 1,78 triliun sesuai dengan porsi kepemilikannya. Ini menunjukkan keyakinan pemegang saham pengendali terhadap prospek INET ke depannya.
Selain itu, dalam surat yang sama, manajemen PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara juga menegaskan kesiapannya untuk menjadi pembeli siaga hingga maksimal 5,65 miliar saham, atau senilai Rp1,41 triliun, jika masih ada saham baru yang tidak terserap pasar. Langkah ini memberikan jaminan bahwa target dana rights issue INET dapat tercapai.
Dengan demikian, total dana yang diharapkan terkumpul dari aksi rights issue ini mencapai Rp 3,2 triliun. Dana segar ini rencananya akan dialokasikan untuk mempercepat ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi yang menggunakan teknologi Wi-Fi 7. Hal ini sejalan dengan upaya INET untuk meningkatkan penetrasi pasar dan kualitas layanan.
Sebagian besar dana, sekitar Rp2,8 triliun, akan diinvestasikan ke anak usaha, GPI, dengan tujuan menjaring 2 juta pelanggan baru di wilayah Bali dan Lombok. Ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar INET di wilayah tersebut. Selain itu, sekitar Rp 213,44 miliar akan digunakan untuk melunasi biaya sewa jaringan kabel bawah laut, yang merupakan infrastruktur penting dalam mendukung layanan internet.
Selanjutnya, sekitar Rp 135 miliar akan dialokasikan sebagai modal kerja untuk membangun jaringan FTTH di Jawa melalui anak usaha INET. Investasi ini akan memperkuat posisi INET di pasar Jawa yang potensial. Sisa dana akan digunakan untuk pengembangan layanan, kegiatan pemasaran, hingga biaya operasional (overhead) lainnya.
Kinerja Melesat Triple Digit, Intip Prospek INET di Tengah Rencana Rights Issue
Sebagai tambahan daya tarik bagi investor, INET juga menerbitkan maksimal 3,07 miliar Waran Seri II dengan rasio 25:6. Waran Seri II ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru INET pada periode pelaksanaan yang telah ditentukan, yaitu antara 3 Juni 2026 hingga 1 Desember 2028.
Berikut adalah jadwal penting terkait pelaksanaan rights issue INET:
- Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD di:
- Pasar Reguler dan Negosiasi : 25 November 2025
- Pasar Tunai : 27 November 2025
- Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD:
- Pasar Reguler dan Negosiasi : 26 November 2025
- Pasar Tunai : 28 November 2025
- Tanggal Pencatatan dalam DPS yang berhak atas HMETD: 27 November 2025
- Perdagangan & Pelaksanaan HMETD: 1 – 5 Desember 2025
- Perdagangan Waran Seri II: 3 Desember 2025 – 1 Desember 2028
- Pelaksanaan Waran Seri II: 3 Juni 2026 – 1 Desember 2028
Kinerja Melesat Triple Digit, Intip Prospek INET di Tengah Rencana Rights Issue
Ringkasan
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) berencana melakukan rights issue dengan target dana maksimal Rp3,2 triliun untuk ekspansi bisnis. Perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru dengan harga Rp250 per saham. Pemegang saham pengendali, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara, berkomitmen menyerap haknya dan bertindak sebagai pembeli siaga.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi, terutama di Bali dan Lombok melalui anak usaha GPI, serta melunasi biaya sewa jaringan kabel bawah laut. Sebagian dana juga akan dialokasikan untuk modal kerja pembangunan jaringan FTTH di Jawa. INET juga menerbitkan Waran Seri II sebagai daya tarik tambahan bagi investor.