Sponsored

Simak 7 Sektor Saham Unggulan Kuartal IV dari Kiwoom Sekuritas, Apa Saja?

Hikma Lia

BANYU POS – Kiwoom Sekuritas Indonesia telah menetapkan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung konservatif-moderat, yaitu di level 7.850-8.000 hingga akhir tahun nanti. Proyeksi ini tentu memicu pertanyaan bagi para investor: sektor-sektor unggulan apa saja yang direkomendasikan Kiwoom Sekuritas untuk kuartal IV ini?

Sponsored

Penetapan target konservatif oleh Kiwoom Sekuritas tidak terlepas dari beragam katalis, baik domestik maupun eksternal, yang patut menjadi pertimbangan. Meskipun secara historis kuartal IV sering kali menunjukkan tren positif, ditopang oleh fenomena “Desember rally”, namun potensi volatilitas pasar tetap tinggi.

Kombinasi faktor-faktor seperti potensi pemotongan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI rate cut), fluktuasi nilai tukar rupiah, pengumuman laporan kinerja kuartal III, proses rebalancing Indeks MSCI, serta sentimen global seperti kebijakan suku bunga The Fed, pergerakan harga komoditas, keputusan OPEC+, dan konferensi COP30, diperkirakan akan menciptakan dinamika pasar yang menarik.

Kepala Riset Kiwoom, Liza Camelia Suryanata, bersama timnya, turut mengantisipasi adanya risiko besar yang dapat memicu periode risk-off global. Risiko tersebut mencakup potensi berlanjutnya arus modal asing keluar (foreign outflow) dan ancaman penghentian anggaran pemerintah Amerika Serikat (shutdown).

Di tengah proyeksi pasar yang penuh tantangan dan peluang ini, Kiwoom Sekuritas telah memindai dan merekomendasikan sejumlah sektor unggulan yang layak diperhatikan investor di kuartal IV ini:

1. Energi

Sektor energi dan komoditas diproyeksikan tetap menjadi primadona pada kuartal IV. Sub-sektor seperti batubara, minyak, nikel, tembaga, emas, dan CPO akan terus didorong oleh harga global yang stabil serta narasi transisi energi yang semakin menguat. Sepanjang tahun ini, sektor energi juga telah menunjukkan performa yang sangat kuat, dengan kenaikan impresif sebesar 27,8% hingga akhir September 2025.

2. Defensif

Untuk mengantisipasi volatilitas nilai tukar rupiah dan gejolak eksternal, sektor-sektor defensif seperti consumer staples (barang konsumsi primer) dan perusahaan telekomunikasi besar dapat berfungsi sebagai lindung nilai (hedge). Sektor kesehatan juga dinilai relatif tahan terhadap fluktuasi rupiah dan pengaruh eksternal, menjadikannya pilihan yang aman.

3. Perbankan Besar

Sektor perbankan dengan aset jumbo tetap menjadi pilar utama investasi, namun diperlukan pendekatan yang selektif. Beberapa isu penting yang memengaruhi sektor ini antara lain tingkat kredit macet (NPL) di tengah peluang pertumbuhan kredit, serta potensi aksi window dressing yang kerap terjadi di akhir tahun.

4. Event-Driven

Saham-saham yang pergerakannya dipicu oleh suatu peristiwa atau event-driven, seperti pengumuman Indeks MSCI, dapat menjadi pertimbangan strategis bagi investor. Pengumuman masuk atau keluarnya suatu saham dari Indeks MSCI seringkali memicu rotasi dana asing yang signifikan. Selain itu, sektor teknologi juga patut dicermati jika ada katalis kontrak atau orderbook yang bersifat “event-driven” dan berpotensi memicu lonjakan harga.

5. LQ45 Laggards

Saham-saham dalam Indeks LQ45 yang saat ini terdiskon atau undervalued, namun memiliki katalis kinerja kuartal III yang cemerlang, diyakini memiliki peluang besar untuk mengejar reli di kuartal IV ini. Ini adalah strategi mencari nilai di antara saham-saham unggulan.

6. Properti, Big-Caps

Saham properti dengan kapitalisasi pasar besar menjadi pilihan Kiwoom Sekuritas sebagai salah satu sektor unggulan di kuartal IV. Pertimbangannya meliputi valuasi yang terdiskon, serta momentum kuartal IV yang biasanya didukung oleh peningkatan presales dan aksi window dressing. Potensi sektor ini akan semakin besar jika suku bunga global dan BI rate kembali dipangkas pada kuartal IV.

7. Saham Musiman atau Cyclical Play

Sektor transportasi dan logistik cocok diposisikan sebagai sektor baru yang bersifat taktis atau musiman (cyclical play). Hal ini dikarenakan kuartal IV biasanya identik dengan puncak aktivitas logistik, peningkatan angka penjualan lahan, serta aliran penanaman modal asing di kawasan industri. Kondisi ini menciptakan momentum yang kuat bagi pertumbuhan sektor terkait.

Ketujuh sektor ini menjadi panduan strategis yang dapat diperhatikan oleh investor di kuartal IV ini. Dengan proyeksi IHSG yang bergerak konservatif-moderat hingga akhir tahun, memahami potensi dan risiko di setiap sektor akan menjadi kunci dalam merumuskan strategi investasi yang efektif.

Sponsored

Also Read

Tags