BANYU POS JAKARTA. Kabar baik datang dari emiten pipa PVC, PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA), yang berhasil membukukan kinerja positif pada periode Januari hingga Juni 2025. Perusahaan ini sukses mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2025, PIPA membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 410,25 juta. Pencapaian ini merupakan angin segar setelah sebelumnya mengalami rugi tahun berjalan senilai Rp 1,4 miliar. Pembalikan kinerja ini menjadi indikasi positif bagi prospek perusahaan di masa depan.
Kenaikan pendapatan menjadi faktor utama pendorong pemulihan kinerja PIPA. Pada paruh pertama tahun 2025, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 11,38 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan aktivitas bisnis dan efektivitas strategi yang dijalankan oleh manajemen.
Multi Makmur (PIPA) Balikkan Rugi Menjadi Laba Rp 401,25 Juta di Semester I-2025
Dari sisi operasional, PIPA juga menunjukkan perbaikan yang menggembirakan. Laba usaha perusahaan mencapai Rp 64,43 juta per 30 Juni 2025, berbanding terbalik dengan rugi usaha sebesar Rp 932,92 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan efisiensi operasional dan pengendalian biaya yang lebih baik.
Meskipun demikian, dari sisi neraca, total aset PIPA tercatat sedikit menurun. Pada 30 Juni 2025, total aset perusahaan adalah sebesar Rp 172,49 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan posisi 31 Desember 2024 yang sebesar Rp 174,98 miliar.
Namun, kabar baiknya, total aset lancar PIPA justru mengalami peningkatan. Per 30 Juni 2025, aset lancar perusahaan mencapai Rp 65,98 miliar, naik dari Rp 64,59 miliar per 31 Desember 2024. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan persediaan dan biaya dibayar di muka, yang menunjukkan aktivitas operasional yang lebih tinggi dan investasi yang dilakukan perusahaan untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
Ringkasan
PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 410,25 juta pada semester I-2025, berbalik dari rugi tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan bersih menjadi pendorong utama, mencapai Rp 11,38 miliar pada periode tersebut. Laba usaha juga menunjukkan perbaikan signifikan, mencerminkan efisiensi operasional yang lebih baik.
Total aset PIPA sedikit menurun, namun aset lancar justru mengalami peningkatan didorong oleh peningkatan persediaan dan biaya dibayar di muka. Hal ini mengindikasikan aktivitas operasional yang lebih tinggi dan investasi yang dilakukan perusahaan untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
