Nvidia vs BigBear.ai: Saham AI Terbaik 2024? Pilih Mana?

Hikma Lia

Ketika gelombang kecerdasan buatan (AI) semakin tinggi, para investor global terpikat pada saham-saham yang berakar pada teknologi revolusioner ini. AI menjanjikan transformasi besar di berbagai sektor, mulai dari kesehatan dan keuangan hingga pertahanan. Namun, penting untuk diingat: tidak semua saham AI diciptakan sama. Beberapa memiliki fondasi bisnis yang kokoh dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, sementara yang lain… kurang.

Dua nama yang saat ini mendominasi perbincangan di pasar saham adalah Nvidia (NASDAQ: NVDA) dan BigBear.ai (NYSE: BBAI). Keduanya telah mengalami kenaikan harga saham yang mencolok baru-baru ini. Nvidia, raksasa chip AI, menguasai pasar semikonduktor untuk pusat data. Sementara itu, BigBear.ai adalah perusahaan analitik data berbasis AI yang banyak digunakan oleh sektor publik dan swasta.

Meskipun keduanya bermain di ranah AI, bisnis inti, kinerja keuangan, dan visi masa depan mereka sangatlah berbeda. Sebelum Anda memutuskan di mana menempatkan uang Anda, mari kita gali lebih dalam bagaimana masing-masing perusahaan menciptakan nilai dan mengatasi tantangan yang ada di depan.

Jadi, di antara Nvidia dan BigBear.ai, manakah saham yang lebih layak dibeli saat ini? Mari kita simak analisis mendalam berikut, seperti yang dilaporkan oleh Yahoo! Finance.

1. Performa Cemerlang Nvidia

Nvidia telah menjadi bintang yang bersinar terang di industri semikonduktor AI. Diperkirakan bahwa 70% hingga 95% pusat data global saat ini menggunakan prosesor AI dari Nvidia. Permintaan yang luar biasa ini telah memicu pertumbuhan eksponensial bagi perusahaan.

Pada tahun fiskal 2025, pendapatan Nvidia melonjak sebesar 114% menjadi $130,5 miliar. Laba per saham meroket 147% menjadi $2,94, berkat kinerja luar biasa dari segmen pusat data, yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 142% menjadi $115 miliar.

Saham Nvidia pun ikut menikmati reli, melonjak 57% dalam setahun terakhir. Meskipun valuasinya saat ini berada pada rasio harga terhadap laba (P/E) 56, angka ini masih di bawah rata-rata industri semikonduktor, yaitu 64. CEO Nvidia, Jensen Huang, memperkirakan bahwa belanja pusat data berbasis AI dapat mencapai $2 triliun dalam beberapa tahun mendatang, membuka peluang pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan ini. Bayangkan potensi yang terbentang di hadapan mereka!

2. Tantangan BigBear.ai

BigBear.ai adalah perusahaan analitik data berbasis AI yang menjalin kemitraan dengan sektor swasta dan pemerintah AS. Meskipun sahamnya telah melonjak 323% dalam setahun terakhir, kinerja keuangannya belum sekuat lonjakan harganya. Ini menimbulkan pertanyaan penting.

Pendapatan kuartal pertama tahun 2025 hanya tumbuh 5% menjadi $34,8 juta. Proyeksi tahunan juga tergolong moderat, diperkirakan berkisar antara $160 juta hingga $180 juta. Lebih mengkhawatirkan lagi, lebih dari 50% pendapatan BigBear.ai berasal dari hanya empat pelanggan, yang menunjukkan tingkat ketergantungan yang tinggi.

Selain itu, perusahaan masih mencatatkan kerugian. Tahun lalu, mereka merugi $1,10 per saham, dan kerugian sebesar $0,25 per saham tercatat di kuartal pertama tahun 2025. Rasio harga terhadap penjualan (P/S) BigBear.ai pun menyentuh angka 11, jauh di atas rata-rata indeks S&P 500 yang hanya 3. Angka-angka ini mencerminkan risiko yang perlu dipertimbangkan dengan cermat.

3. Kesimpulan: Nvidia Masih Unggul

Nvidia jelas unggul dalam berbagai aspek, mulai dari profitabilitas dan pertumbuhan pendapatan hingga dominasi pasar di sektor chip AI. Perusahaan ini telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin dalam teknologi GPU yang menjadi tulang punggung berbagai aplikasi kecerdasan buatan modern. Meskipun valuasi sahamnya tergolong tinggi, hal tersebut sebanding dengan kekuatan fundamental dan rekam jejak kinerja yang solid.

Sebaliknya, BigBear.ai masih berada dalam fase awal pertumbuhan dan menghadapi tantangan yang signifikan, termasuk ketergantungan pada kontrak pemerintah serta ketidakpastian dalam mencetak laba. Perusahaan ini memang memiliki potensi di bidang analitik data berbasis AI, namun hingga kini belum menunjukkan hasil keuangan yang mengesankan dan masih mencatatkan kerugian.

Bagi investor jangka panjang yang mengutamakan stabilitas, pertumbuhan konsisten, dan prospek cerah dalam dunia AI, Nvidia menjadi pilihan yang lebih rasional dan menjanjikan dibandingkan BigBear.ai. Investasi pada perusahaan dengan fundamental kuat seperti Nvidia dapat memberikan ketenangan serta peluang keuntungan yang lebih terukur di tengah volatilitas pasar saham teknologi. Ini adalah investasi yang lebih cenderung memberikan tidur malam yang nyenyak.

Nvidia Kalahkan Apple dalam Valuasi per Karyawan, Saatnya Beli? Nvidia Puji AI China Sebagai Teknologi Kelas Dunia Nvidia Jadi Perusahaan Pertama Tembus Nilai Pasar 4 Triliun Dolar

Ringkasan

Artikel ini membandingkan saham Nvidia dan BigBear.ai sebagai pilihan investasi AI terbaik di tahun 2024. Nvidia, pemimpin pasar chip AI, menunjukkan performa keuangan yang kuat dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan, didorong oleh permintaan tinggi untuk prosesor AI-nya di pusat data. CEO Nvidia memperkirakan belanja pusat data berbasis AI akan terus meningkat, menciptakan peluang pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sementara itu, BigBear.ai, perusahaan analitik data berbasis AI, menghadapi tantangan meskipun sahamnya telah melonjak. Pertumbuhan pendapatan kuartalan mereka moderat, dengan ketergantungan yang tinggi pada beberapa pelanggan utama dan masih mencatatkan kerugian. Kesimpulannya, Nvidia dipandang sebagai pilihan investasi yang lebih stabil dan menjanjikan karena fundamentalnya yang kuat dan dominasinya di pasar chip AI, dibandingkan dengan BigBear.ai yang masih dalam fase awal pertumbuhan dan menghadapi ketidakpastian keuangan.

Also Read

Tags