Emas Meroket! Ini Alasan Masyarakat Berbondong-bondong Membeli Emas

Hikma Lia

Harga emas dunia mencetak rekor tertinggi baru, menembus US$ 3.578 per troy ounce pada perdagangan Kamis, 4 September 2025. Lonjakan harga emas ini dipicu oleh serangkaian faktor geopolitik global yang kompleks, menurut pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi.

“Permintaan emas terus meningkat signifikan, sementara pasokannya terbatas. Ketidakseimbangan inilah yang mendorong harga emas dunia terus meroket,” jelas Ibrahim saat dihubungi pada Jumat, 5 September 2025. Ia menambahkan bahwa dinamika di Amerika Serikat, tensi geopolitik, dan perang dagang turut memengaruhi pergerakan harga emas.

Dari sisi Amerika Serikat, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed menjadi salah satu katalis utama. Investor meyakini bahwa Bank Sentral AS akan menurunkan suku bunga pada pertengahan September, didorong oleh data tenaga kerja yang kurang menggembirakan. “Gubernur The Fed, Powell, sendiri telah mengindikasikan bahwa data tenaga kerja menjadi salah satu pertimbangan utama dalam kebijakan suku bunga,” ungkap Ibrahim.

Namun, intervensi politik juga menambah keraguan. Ibrahim menyoroti tindakan Presiden AS Donald Trump yang memecat Lisa Cook dari jabatan Gubernur The Fed. Langkah kontroversial ini memicu penolakan keras dari bank sentral global. “Campur tangan presiden dalam urusan Bank Sentral berpotensi menciptakan gejolak ekonomi global,” tegasnya.

Selain itu, kebijakan tarif yang diterapkan Trump, yang dianggap ilegal oleh Pengadilan Banding Federal AS, semakin memperkeruh suasana. Persoalan ini diperparah dengan pengajuan banding oleh Trump ke Pengadilan Federal Washington. Ketidakpastian hukum dan ekonomi ini semakin memicu investor untuk mencari aset yang aman.

Konflik Rusia-Ukraina juga berperan dalam mendorong harga emas. Ibrahim menjelaskan bahwa penolakan Ukraina untuk menyerahkan wilayah kepada Rusia, serta serangan balasan terhadap kilang minyak Rusia dengan bantuan senjata dari Barat, telah menghentikan sekitar 17 persen produksi minyak Rusia. “Kondisi ini mendorong banyak investor untuk kembali berinvestasi pada aset safe haven seperti emas, meninggalkan aset-aset berisiko karena kekhawatiran akan perang dunia ketiga,” ujarnya.

Di kawasan Timur Tengah, potensi konflik antara Israel dan Iran setelah serangan terhadap Yaman dan Lebanon yang menewaskan sejumlah pemimpin negara menjadi perhatian serius. “Gejolak inilah yang secara langsung memicu lonjakan harga emas dunia hingga mencapai level 3.578,” kata Ibrahim.

Terakhir, eskalasi perang dagang turut berkontribusi pada ketidakpastian global. Absennya perwakilan Amerika dalam parade militer di Cina berpotensi memperburuk ketegangan politik, mendorong lebih banyak investor untuk membeli emas dan meningkatkan permintaan secara keseluruhan. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, emas terus menjadi pilihan utama sebagai lindung nilai (hedging) terhadap risiko.

Pilihan Editor: Sumber Dana Partai: Penghasilan Besar Anggota DPR

Ringkasan

Harga emas dunia melonjak hingga US$ 3.578 per troy ounce pada 4 September 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan dan pasokan yang terbatas. Faktor-faktor pendorong termasuk ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, intervensi politik di AS, konflik Rusia-Ukraina, potensi konflik di Timur Tengah, dan eskalasi perang dagang.

Ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global memicu investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas. Eskalasi konflik dan ketegangan politik, seperti campur tangan presiden dalam kebijakan Bank Sentral AS, perang Rusia-Ukraina dan potensi konflik di Timur Tengah, serta perang dagang yang memanas, turut memperkuat daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap risiko.

Also Read

Tags