BANYU POS JAKARTA. Sentimen positif menghampiri produk unitlink berbasis saham seiring dengan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) melihat bahwa penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,00%-4,25% ini menjadi katalis positif bagi pasar modal.
Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, mengungkapkan bahwa rekor tertinggi yang dicetak IHSG mencerminkan optimisme yang meningkat terhadap kondisi perekonomian Indonesia.
“Bagi Allianz Life, kondisi ini adalah peluang emas untuk mengoptimalkan kinerja unitlink berbasis saham, yang tentunya dikelola dengan prinsip kehati-hatian,” jelas Made kepada Kontan.co.id, Sabtu (4/10).
Allianz Life Catat Pendapatan Premi Rp 11,7 Triliun hingga Agustus 2025
Meskipun demikian, Allianz Life tetap menempatkan tujuan investasi jangka panjang nasabah sebagai prioritas utama. Untuk mencapai hal ini, strategi diversifikasi portofolio diterapkan secara cermat. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan di pasar modal sekaligus menjaga stabilitas hasil investasi yang dinikmati nasabah.
Lebih lanjut, Made menjelaskan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed turut memberikan angin segar bagi pasar saham di Indonesia. Kebijakan moneter yang lebih longgar di Amerika Serikat ini diharapkan dapat menggairahkan aktivitas sektor riil dan memperkuat fundamental makroekonomi domestik.
“Dengan kondisi tersebut, pasar saham Indonesia kembali menjadi daya tarik bagi investor asing. Hal ini tentu saja akan mendukung penguatan IHSG dan membuka peluang pertumbuhan yang lebih menjanjikan bagi produk unitlink berbasis saham,” imbuhnya.
Allianz Life Pantau Aturan Baru OJK soal Risk Sharing Asuransi Kesehatan
Namun, Made tetap mengingatkan akan adanya potensi risiko yang berasal dari volatilitas global dan perubahan sentimen pasar. Faktor-faktor ini dapat memicu fluktuasi yang perlu diwaspadai di pasar saham Indonesia.
Secara keseluruhan, Made optimistis bahwa produk unitlink masih memiliki prospek yang cerah untuk mencetak kinerja positif. Produk ini dinilai tetap relevan bagi masyarakat yang mencari kombinasi antara perlindungan asuransi dan potensi pertumbuhan investasi.
Berdasarkan data dari Infovesta hingga Agustus 2025, rata-rata imbal hasil (return) unitlink berbasis saham tercatat sebesar 1,60% secara year to date.
Allianz Life Gandeng Maybank Indonesia Luncurkan Produk Paydi MyProtection Growth
Sementara itu, Head of Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, menjelaskan bahwa kinerja unitlink saham sangat erat kaitannya dengan pergerakan IHSG.
“Selama IHSG masih menunjukkan tren positif, peluang bagi unitlink saham untuk mencatatkan kinerja yang baik di masa depan tetap terbuka lebar,” pungkas Wawan.
Ringkasan
IHSG yang menguat dan pemangkasan suku bunga The Fed menjadi sentimen positif bagi unitlink berbasis saham Allianz Life Indonesia. Kondisi ini dianggap sebagai peluang emas untuk mengoptimalkan kinerja unitlink saham dengan tetap berhati-hati dan memprioritaskan tujuan investasi jangka panjang nasabah melalui diversifikasi portofolio.
Pemangkasan suku bunga The Fed diyakini memberikan angin segar bagi pasar saham Indonesia dan menarik investor asing, mendukung penguatan IHSG. Meskipun terdapat potensi risiko dari volatilitas global, Allianz Life optimis prospek unitlink tetap cerah, relevan bagi mereka yang mencari perlindungan asuransi dan potensi pertumbuhan investasi, dengan rata-rata return unitlink saham tercatat 1,60% secara year to date hingga Agustus 2025.