Ternyata Ini Penyebab Tahu Tempe 3 Hari Ini Hilang Di Pasaran

Hikma Lia

Pengusaha Tahu dan Tempe Stop Produksi

Harga kedelai alami kenaikan mencolok sepanjang wabah virus Corona (COVID-19), dari range Rp 6.100-6.500 per kg (Kg) per Maret-April 2020 lalu, sekarang jadi sebesar Rp 9.500/Kg. Sayang, walau harga kedelai naik, beberapa produsen atau perajin tahu-tempe kesusahan meningkatkan harga jual di pasar.

Susahnya meningkatkan harga jual tahu dan tempe di tengah-tengah mahalnya harga bahan baku membuat beberapa perajin setuju stop produksi sepanjang tiga hari, diawali semenjak 1 Januari tempo hari, sampai 3 Januari esok.

Hal itu juga tercantum pada Surat Selebaran Gakoptindo nomor 190/E-Gakoptindo/XII/2020. Dalam surat itu, tertuang keputusan beberapa perajin tahu-tempe di beberapa wilayah untuk hentikan produksi sepanjang tiga hari.

“Wilayah yang stop produksi seluruh, sebagian besar Indonesia. Sebab kenaikannya (kedelai) di semua Indonesia. Naik seluruh, di NTB (Nusa Tenggara Barat), Kalimantan, Sumatera itu naik,” tutur Aip.

Dia menerangkan, awalnya beberapa produsen telah berusaha meningkatkan harga jual tahu-tempe secara individu saat dipasarkan ke pedagang pasar atau ke customer langsung. Tetapi, prakteknya di atas lapangan tidak berjalan lancar.

“Interaksi kami, perajin dengan pedagang pasar itu telah beberapa puluh tahun, jadi telah seperti saudara. Dan saat ingin meningkatkan itu sulit sebab mereka berkeberatan, apa lagi menyaksikan keadaan ekonomi  sedang sulit. Jadi ingin meningkatkan harga sendiri kan sulit, pada akhirnya kita setuju kita stop dahulu produksi,” papar ia.

Dia menjelaskan, beberapa perajin tahu-tempe akan mengawali produksi kembali pada Senin, (4/1) kedepan. Tetapi, harga jualnya akan berlainan, yaitu naik optimal 20%.

“Tahu-tempe yang di pasar sepotong kecil kan harga Rp 2.500-3.000, itu beratnya 250 g. Jadi satu Kg umumnya Rp 11.000. Sedang daging Rp 100.000-an. Daging, telur, ikan, sayur-sayuran itu kan ingin naik tidak jadi masalah. Walau sebenarnya nutrisi tempe tidak kalah. Kami ini cuman pengin naik sekurang-kurangnya naik 10-20%, itu kurang lebih Rp 14.000-15.000/Kg,” tutup Aip.

Sumber : detik

 

Also Read