Tanaman porang ialah umbi-umbian yang dikenali selaku bunga bangkai sebab mempunyai wewangian tidak sedap.
Berdasarkan situs resmi Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, tanaman yang memiliki nama latin Amorphophallus Oncophyllus ini dikenali juga bernama iles-iles, iles kuning, acung, atau acoan.
Tanaman porang sudah lama dipakai. Pada jaman pendudukan Jepang, warga diminta cari tanaman ini ke rimba untuk memenuhi logistik pangan dan industri.
Tanaman porang dahulu sempat dipandang seperti tanaman liar yang tidak berguna sebab punyai wewangian tidak sedap.
Tetapi, tanaman porang sekarang banyak dibudidayakan untuk digunakan selaku bahan pengerjaan tepung, mi shirataki, gelatin, sampai konyaku.
Disamping itu tanaman ini memiliki manfaat untuk Industri, tanaman yang menjadi komoditas export ini bisa juga dipakai untuk bahan baku pengerjaan lem, lapisan antiair, cat, pengisi tablet, pengental, negatif film, pita seluloid, sampai kosmetika.
Di luar kegunaan tanaman porang itu untuk industri, porang ternyata simpan beberapa manfaat prospektif untuk kesehatan.
Merilis penelitian Keanekaragaman Iles-iles dan Potensinya Untuk Industri Pangan Fungsional, Kosmetik, dan Bioetanol (2016) oleh Yati Supriati, porang memiliki kandungan senyawa glukomanan.
Glukomanan ialah senyawa polisakarida yang punyai karakter spesial bisa membuat massa kental di air dingin dan dapat membentuk gel.
Kandungan senyawa itu membuat tanaman porang mempunyai kegunaan potensial buat kesehatan, di antaranya:
1. Sumber bahan pangan sehat
Tanaman porang dapat dipakai menjadi bahan tepung pilihan sebab banyak terkandung glukomanan.
Tidak cuma unggul lantaran glukomanan, umbi konyaku porang rendah kalori, banyak terkandung serat, dan mempunyai tujuh jenis asam amino esensial.
Tepung konyaku porang kering bisa mempunyai komposisi 49-60 % serat glukomanan, 10-30 % pati, dan 2-5 % serat tidak larut air.
Konyaku porang dikatakan sebagai bahan pangan alkali, yang dapat menetralisir kandungan asam pada tubuh.
Disamping itu, konyaku porang tidak memiliki kandungan karbohidrat dan gluten, hingga pas untuk pemilik alergi gluten, pasien diabetes, atau orang yang lagi diet rendah kalori.
2. Turunkan kandungan cholesterol
Studi yang menyertakan 22 pasien diabetes type 2 memperlihatkan, pemberian suplemen konyaku glukomanan efisien turunkan kadar cholesterol jahat (LDL).
Dalam riset itu, pasien dikasih 3,6 gr suplemen konyaku glukomanan setiap hari.
Dengan pengurangan kadar cholesterol jahat dan total dalam darah, resiko penyakit pembuluh darah seperti stroke dan jantung ikut juga turun.
3. Turunkan kandungan gula darah
Studi pada 2001 memperlihatkan, glukomanan mempunyai faedah untuk turunkan factor resiko diabetes, cholesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan kekebalan insulin.
Glukomanan bisa menambah tingkat penyerapan gizi dalam usus kecil. Maka dari itu, sensitivitas insulin turut bertambah.
Hasil riset lain memperlihatkan, konsumsi suplemen kaya serat seperti tanaman porang pada tikus bisa mencegah pembentukan plak di pembuluh darah lantaran penimbunan cholesterol.
Disamping itu, kandung glikemik object riset dapat turun secara setahap sesudah teratur makan pagi dengan biskuit glukomanan. Efeknya, kandungan gula darah lebih terkontrol.
4. Menahan kanker
Penelitian pada hewan memperlihatkan, manfaat porang dari tepung konyaku dapat menahan penyakit kanker paru-paru.
Manfaat porang ini tidak cuman berguna untuk menghalangi perkembangan kanker dan zat prakanker, tetapi juga mencegah kanker.
Disamping itu, studi menunjukkan kegunaan konyaku glukomanan dapat turunkan tingkat keganasan tumor dan kanker.
5. Turunkan berat tubuh
Dalam riset ini, sekitar 30 pasien penderita obesitas jalani diet rendah kalori 1.200 kkal sepanjang 60 hari ditambahkan konsumsi glukomana.
Selang empat bulan, berat berlebihan dan tingkat trigliserida tinggi pada pasien kegemukan itu turun secara signifikan.
Walau berat tubuh turun, hal yang menarik ialah kandungan zat besi, kalsium, tembaga, dan sengnya tetap sama.
6. Mengobati sembelit
Glukomanan yang ada dalam porang bisa membantu menangani permasalahan sembelit akut.
Hasil riset memperlihatkan, pasien sembelit yang dikasih glukomanan sepanjang 10 hari, frekwensi buang air besarnya dapat normal kembali.
Setelah mengenali deretan faedah prospektif tanaman porang untuk kesehatan, Anda masih meremehkan tanaman yang mempunyai bau tidak sedap ini?
Sumber : kompas